Tantangan Pengusaha Kafe: Warung Belum Buka, Beban Sudah Nyata

jpnn.com, MALANG - Kafe baru yang semakin marak dan tingginya biaya operasional menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha kafe, rumah makan, dan restoran di Malang, Jawa Timur.
Apalagi saat ini harga sewa lahan atau tempat untuk usaha kuliner di Kota Malang terus melejit.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Malang Indra Setiyadi menyatakan, mahalnya tarif sewa tempat untuk mendirikan kafe menjadi penghambat utama.
Pengusaha harus berhitung dengan cermat estimasi pendapatan dan biaya yang harus dikeluarkan.
”Kalau tarif sewa per tahun Rp 200 juta, itu berarti per hari sekitar Rp 5 juta. Kalau begitu, pemilik usaha dibebani tarif tersebut setiap bangun tidur. Warung belum buka, beban sudah nyata,” terang Indra.
Dia menambahkan, banyak pengusaha yang dipastikan berat untuk menghasilkan omzet puluhan juta dalam sehari.
Itu pun belum termasuk bayaran karyawan dan operasional kafe. Jika tidak hati-hati mengelola kafe, dipastikan segera gulung tikar.
”Dulu sejumlah toko di Kota Malang ini ada yang legend. Orang datang ke Malang benar-benar hanya ingin merasakan kulinernya,” jelas Indra.
Kafe baru yang semakin marak dan tingginya biaya operasional menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha kafe, rumah makan, dan restoran di Malang, Jawa Timur.
- Penutupan Gerai Holywings Jadi Efek Jera bagi Bar Lain yang Melanggar
- Elite Parpol KIB Gelar Pertemuan di Restoran, Intip Menu dan Harganya
- Ulang Tahun Pertama, Habitate Punya Pakem Rasa dan Tiga Negeri
- Cattamaran Beach Ini Tawarkan Tempat Nongkrong Tak Terlupakan, Ada Sunset Pool Party
- Warung Makan Boleh Beroperasi saat Ramadan, Tetapi Wajib Pasang Tirai
- Restoran Ramai-Ramai Buang Limbah ke Saluran Air, jadi Penyebab Banjir