Target Cadangan Beras Pemerintah Satu Juta Ton, Bulog Dituntut Lebih Profesional

Target Cadangan Beras Pemerintah Satu Juta Ton, Bulog Dituntut Lebih Profesional
Stok pangan aman khususnya beras. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Meski begitu, Bulog masih menjalin kerjasama dengan Kementerian Sosial misalnya, untuk penyaluran bantuan sosial. Andreas juga melihat, Bulog masih diberikan sejumlah fasilitas untuk menopang kerjanya.

“Apalagi Bulog dibanding swasta, ada keuntungan, ada gudang, bunga rendah, dari sisi itu saja dia harus lebih untung dibandingkan swasta. Hanya memang Bulog harus diberi fleksibilitas untuk menjual di pasar,” ujar Andreas.

Sebelumnya, disebutkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog mengalami penurunan, per Oktober 2022 stok beras Bulog hanya 673.613 ton atau 11,2 persen.

"Dengan Perpres 125/2022, ßeharusnya Bulog bisa menyerap beras untuk CBP lebih besar. Kita lihat saja kapan realisasinya," tegas Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Memungkinkan

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Sugiyono Madelan Ibrahim mengungkapkan Perpres Nomor 125 Tahun 2022 bukan hanya soal beras, melainkan juga komoditas pangan pokok lain. Perpres tersebut juga akan mengembalikan fungsi Bulog seperti dulu.

"Sebenarnya Perpres tersebut bukan hanya untuk menyediakan cadangan beras saja, melainkan juga pada banyak komoditas bahan pokok yang lainnya. Kondisi ini memberdayakan kembali fungsi Bulog seperti Orde Baru maupun untuk melaksanakan Undang-Undang Perdagangan dan Undang-Undang Pangan,” ungkapnya.

Meski demikian, Sugiyono menekankan agar upaya pencegahan krisis pangan itu tidak dikotori dengan praktik yang menguntungkan segelintir pihak.

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022 Tentang Cadangan Pangan Pemerintah, antara lain mengatur beras, kedelai, dan jagung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News