Target Cadangan Beras Pemerintah Satu Juta Ton, Bulog Dituntut Lebih Profesional

Target Cadangan Beras Pemerintah Satu Juta Ton, Bulog Dituntut Lebih Profesional
Stok pangan aman khususnya beras. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Kondisi mencegah krisis pangan ini, namun hendaknya terjaga dari kegiatan rente ekonomi dari keterlibatan swasta-swasta besar memperoleh captive market dan katabelece (memo) di belakang Bulog/Badan Pangan, yang memanfaatkan keberadaa isu krisis pangan untuk mencari keuntungan,” tegas pengajar Universitas Mercu Buana itu.

Menurut Sugiyono, kinerja Bulog/BUMN Pangan untuk menyerap gabah dan beras relatif terbatas, yaitu sekitar 6 hingga 8 persen dari total produksi. Gabah dan beras yang diserap Bulog seringkali di bawah harga pasar.

Masyarakat akan menjual ke Bulog ketika harga jual di pasar lebih rendah dibandingkan Bulog pada kualitas yang sama.

Sugiyono juga mengungkapkan cadangan beras pemerintah (CBP) 1 juta ton pada akhir 2022 juga tidak mudah dilakukan secara teknis mengingat kemampuan dan rekam jejak kinerja Bulog.

"Walaupun untuk menambah tambahan satu juta ton simpanan sebagai cadangan beras pemerintah itu sekarang tidaklah mudah. Terlebih untuk menyerap beras yang berasal dari 60 persen yang ada di masyarakat. Hal itu secara teknis tidak mudah direalisasikan,” ujar dia.

Meski demikian, satu juta ton pada akhir 2022 mungkin tercapai ketika pemerintah mau membeli beras di atas harga pasar. Sayangnya hal itu akan memicu kenaikan inflasi.

"Terkecuali jika untuk pengadaan cadangan beras, pemerintah di akhir tahun ini dengan cara membeli pada harga di atas pasar. Namun jika cara ini yang dilakukan, akan menaikkan laju inflasi," pungkasn Sugiyono.(fri/jpnn)

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2022 Tentang Cadangan Pangan Pemerintah, antara lain mengatur beras, kedelai, dan jagung.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News