Target Cost Recovery Jebol
Kamis, 22 Desember 2011 – 11:55 WIB
Pada 2011, produksi minyak diperkirakan hanya 903 barel per hari. Baru pada 2012 meningkat di angka 930 barel per hari, dan pada 2014 sebesar 1 juta barel per hari. "Kami menunggu Lapangan Banyu Urip berproduksi total. Masih belum ada cadangan migas sebesar Banyu Urip 160 ribu barel per hari. Lainnya kecil-kecil," ujarnya.
Meski tren produksi minyak terkoreksi, tren gas cenderung positif. Saat ini produksi gas mencapai 8.300 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Tahun depan diprediksi melonjak hingga 8.500 mmscfd. Diharapakan, lapangan gas seperti Terang Serasun (200 mmscfd), Maleo (100 mmscfd), dan Conoco Phillips (45 mmscfd) bisa berkontribusi secara signifikan.
Sementara itu, BP Migas mencatat pada semeseter pertama, cost recovery yang dibayarkan kepada KKKS sebesar USD 7,1 miliar. Realisasi tersebut sudah mencapai 59 persen dari cost recovery yang ditargetkan tahun ini sebesar USD 11,3 miliar.
Sebagai tambahan informasi, biaya cost recovery dibagi dalam pengeluaran belanja modal (capital expenditure) dan operasional (operational expenditure). Belanja modal biasanya dipakai untuk kegiatan teknis produksi misalnya pengeboran sumur , pemasangan pipa, dan lainnya. Sedangkan biaya operasional dipakai untuk memenuhi kebutuhanpengeluaran operasional untuk keperluan rutin perusahaan. Misalnya, gaji pegawai, sewa gedung, dan lainnya. (gal)
SURABAYA - Realisasi biaya operasi kontraktor minyak dan gas bumi (KKKS) pada kegiatan migas 2011 melebihi target 6,1 persen dari yang ditetapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemenperin Ungkap Penyebab Menumpuknya Kontainer di 2 Pelabuhan Besar Ini
- Mulai Dilepas, Ribuan Kontainer Tertahan Akibat Persetujuan Teknis
- Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi Genjot Produktivitas Bisnis
- Sinar Mas Land & Astra Land Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Kawasan Residensial Baru
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism