Tarif Ojol Akan Naik, Syarief Hasan Bilang Begini, Tegas!

APJII (2022) juga manyampaiikan data yang sama, bahwa sebanyak 76 % pengguna internet Indonesia juga mengakses dua layanan ojek online Gojek dan Grab.
Artinya, tingkat penggunaan aplikasi daring dalam transportasi publik sangat tinggi.
Kenaikan tarif ojek online tentu sangat berdampak pada ekonomi rakyat, khususnya generasi milenial.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini, yang paling terdampak dari kenaikan harga ini adalah masyarakat ekonomi lemah.
Pemerintah mungkin saja berargumen ada bantuan langsung tunai sebagai skema mitigasi, tetapi pemerintah lupa bahwa kenaikan harga ini berefek mengganda.
Ketika harga BBM dan ojol naik, harga komoditas juga akan ikut naik sebagai dampak dari kenaikan ongkos produksi dan logistik.
Syarief menjelaskan, kenaikan harga komoditas akan terus bertahan dan cenderung naik.
Di sisi lain, tingkat kenaikan pendapatan masih jauh lebih rendah ketimbang kenaikan harga barang.
Pemerintah berencana menaikkan tarif ojek online (Ojol) yang akan diumumkan pada pekan ini.
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Pengemudi Daring Ingin Potongan Aplikator Turun Jadi 10 Persen, Adian Siap Memperjuangkan
- Masyarakat Rela Antre Demi Beras Murah di Kampus UTA45 Jakarta
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Adian Napitulu Perjuangkan Potongan Aplikator ke Ojol Turun Jadi 10 Persen