Taruhan Draf

Oleh: Dahlan Iskan

Taruhan Draf
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Rasanya Menteri Perdagangan Mohammad Lutfi yang harus tanda tangan. Atau cukup direktur jenderal di bawahnya.

Tentu rapat-rapat di eselon satu dan eselon dua seperti maraton.

Perkiraan saya: jalannya rapat itu seru sekali. Mereka tidak mungkin menyusun draf yang bisa sepenuhnya seperti yang diucapkan Presiden Jokowi di video yang diterbitkan Istana Kepresidenan itu.

Mungkin mereka sedang merumuskan kompromi. Antara keinginan presiden dengan realitas di lapangan. Juga dengan kebutuhan negara akan devisa.

Di jalan pikiran mereka, mungkin, yang penting keinginan presiden bisa terpenuhi. Yakni, harga minyak goreng di dalam negeri turun.

Kalau perlu tanpa ada larangan ekspor –apalagi secara total. Mengapa tidak. Yang penting harga turun. Sebelum tanggal 28 April. Dan melimpah.

Kompromi itu bisa saja begini: ekspor dilarang sementara, khusus untuk minyak goreng. Tidak termasuk CPO. Sampai harga turun.

Atau: ekspor minyak goreng pun tidak dilarang. Cukup dikurangi: antara 10 sampai 20 persen. Dengan asumsi pengurangan itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Rasanya tidak mungkin Presiden Jokowi sendiri yang tanda tangan. Juga tidak mungkin salah satu menko –karena sifat menko yang koordinatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News