Tasawuf Vatikan

Oleh Dahlan Iskan

 Tasawuf Vatikan
Dahlan Iskan dan Yusuf Daud Risin. Foto: disway.id

Selama kuliah itu beberapa kali Yusuf berdiskusi dengan Paus. Dengan empat-lima orang calon doktor di situ. Biasanya, ujar Yusuf, Paus lebih banyak mendengar.

Kini Kiai Yusuf terlibat dialog-dialog antar-agama. Di mana saja: Amerika, Jepang, Austria, dan belahan dunia lainnya.

Ia juga jadi komite di lembaga kerukunan agama yang didirikan oleh raja Arab Saudi: KAICIID. Singkatan dari King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue.

Ustaz Yusuf pernah setahun di Austria. Di kantor pusat lembaga milik Saudi Arabia ini.

Beliau juga mengajar di beberapa perguruan tinggi. Namun setiap Selasa malam Ustaz Yusuf melakukan kajian tasawuf di Surabaya. Habis salat Isya. Di masjid Al Ikhlas Dukuh Pakis.

Saya pun kini lebih mudah mencari referensi. Lewat beliau. Jangan tanya soal Ibnu Al Arabi. Filsuf dari Andalusia itu. Ia menjadi bagian dari paguyuban Ibnu Al Arabi itu.

Atau tentang filsuf Islam masa kini: Hossein Nasr. Tokoh filsafat Iran yang tinggal di New York itu. Yang pernah mengajar di Universitas Berkeley California itu.

Saya pun bisa memperoleh bukunya: The Garden of Truth. Yang menjadi buku acuan filsafat masa kini.

Rasanya akan banyak pastor di Indonesia iri pada Yusuf. Yang pernah mendapat perhatian langsung dari Paus begitu besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News