Teater Ajarkan Nasionalisme

Teater Ajarkan Nasionalisme
Teater Ajarkan Nasionalisme
JAKARTA - Ahmad Syaeful Anwar, salah seorang pendiri Teater Koma, mendukung kebijakan Dirjen Mandikdasmen memasukan teater dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebab, menurut anggota Dewan Juri Festival Teater tingkat SMK dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2010 di Surabaya ini, nilai-nilai yang terkandung dalam seni teater memiliki dampak signifikan terhadap persatuan bangsa. Pasalnya, unsur kerjasama antar-individu adalah hal inhern dalam seni pertunjukan teater.

 

”Kita bisa dengan mudah membentuk karakter generasi muda lewat teater. Misalnya dengan memasukan tema-tema persatuan, nasionalisme dan pengendalian diri dalam teater,” kata Syaeful Anwar. Tema-tema itulah yang banyak bermunculan dalam lomba seni teater di Surabaya yang dibawakan siswa-siswi SMK dari berbagai daerah.

 

Sesdirjen Mandikdasmen, Dr Bambang Indriyanto membenarkan bahwa teater termasuk salah satu mata pelajaran seni yang mengajarkan persatuan dan kesatuan serta nasionalisme. ”Kami akan selalu memasukan seni teater dalam FLS2N, dengan tujuan menerapkan kebersamaan dalam seni kepada siswa,” ujar Dr Bambang yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Pelaksana FLS2N 2010.

Syaeful Anwar melanjutkan, ada baiknya Kemendiknas mempertimbangkan untuk memasukan seni teater dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). ”Misalnya dimulai dengan mengenalkan naskah-naskah drama,” ujarnya.

JAKARTA - Ahmad Syaeful Anwar, salah seorang pendiri Teater Koma, mendukung kebijakan Dirjen Mandikdasmen memasukan teater dalam kurikulum Sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News