Teater Ajarkan Nasionalisme

Teater Ajarkan Nasionalisme
Teater Ajarkan Nasionalisme
Naskah-naskah lakon pun yang dibuat oleh seniman Indonesia seperti W.S. Rendra, Putu Wijaya, dan Nano Riantiarno. Di Inggris saja, ia mencontohkan, siswa taman kanak-kanak (TK) sudah dikenalkan dengan naskah-naskah lakon William Shakespeare, pujangga besar negara tersebut. ”Apresiasi lakon itu kemudian diberikan dalam praktik-praktik berteater,” ujar Ahmad Syaeful Anwar.

     

Metode pembelajaran pun disesuaikan dengan pola perkembangan peserta didik. Naskah lakon yang diberikan kepada siswa SD, misalnya, dipilih yang mudah dipahami anak seusianya. Selain itu, pemerintah dihaparkan memprioritaskan pembangunan gedung-gedung teater yang representatif di tiap kabupaten. ”Panggung tidak perlu mewah dan bagus, yang penting representatif untuk digunakan latihan dan workshop tentang kesenian,” katanya.

Suaeful Anwar melihat antusiasme pelajar terhadap seni teater begitu besar. Teater, memiliki potensi mendapat posisi sejajar dengan musik yang digandrungi remaja dan anak muda. (dri)

JAKARTA - Ahmad Syaeful Anwar, salah seorang pendiri Teater Koma, mendukung kebijakan Dirjen Mandikdasmen memasukan teater dalam kurikulum Sekolah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News