Tedjo Ingatkan Harus Ada Rotasi untuk Isi Jabatan Panglima TNI

jpnn.com - BOGOR - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengingatkan pergantian Panglima TNI sebaiknya tetap mengedepankan sistem rotasi. Jika menganut pada sistem itu, maka calon Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko seharusnya berasal dari Angkatan Udara.
"Memang itu memungkinkan tapi tidak baku aturannya harus begitu. Walau enggak baku tapi sebaiknya kan rotasi," ujar Tedjo di Istana Bogor, Jumat (5/6).
Jabatan Panglima TNI, kata Tedjo, tidak mesti selalu diisi perwira TNI AD. Ia meyakini kemampuan setiap satuan di TNI sama kuat dan dapat dipercaya memimpin militer.
Tedjo mengaku juga belum mengetahui keinginan Presiden Joko Widodo dalam memilih calon Panglima TNI.
Presiden, sambungnya, bisa saja memilih perwira dari TNI AL sehingga sesuai dengan program kemaritiman yang dicanangkannya.
"Memungkinkan sesuai programnya. Tapi tak harus dari TNI AL, kalau KASAD dan KSAU punya visi dan misi kemaritiman ya boleh," imbuh Tedjo.
Tedjo yakin tiga kepala staf di TNI saat ini bisa menjadi yang terbaik yang dipilih presiden menggantikan Jenderal Moeldoko.
"Saya kenal tiga kepala staf. Kenal secara pribadi, cakap semua. Mereka itu adik kelas saya semuanya cocok jadi panglima," tandas Tedjo. (flo/jpnn)
BOGOR - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengingatkan pergantian Panglima TNI sebaiknya tetap mengedepankan sistem rotasi. Jika menganut pada
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Chaidir Minta Peserta Seleksi PPPK tak Tergoda Rayuan Oknum yang Menjanjikan Kelulusan
- Pemprov Jateng: PLTS Off-Grid Bebas Dipasang Mandiri Tanpa Tergantung PLN
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- Haidar Alwi Nilai Jenderal Listyo Sigit Kapolri Terbaik Sepanjang Masa