Tega Nian, Bayi Sumbing Dibuang di Pinggir Jalan

Tega Nian, Bayi Sumbing Dibuang di Pinggir Jalan
Di lokasi ini bayi tersebut ditemukan. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, GRESIK - Ponidi kaget bukan kepalang saat melihat benda berbungkus ungu yang bergerak-gerak di pinggir Jalan Raya Karangandong, Driyorejo itu adalah seorang bayi. ''Wajahnya tidak ditutupi,'' tutur lelaki 65 tahun tersebut.

Pada pukul 05.30, Ponidi hendak menuju warung di dekat lokasi. Sama sekali dia tidak menyangka bakal menemukan orok. Tidak ada orang tuanya. Siapa yang tega meninggalkan bayi mungil itu sendirian?

Kata Ponidi, tidak terlihat siapa-siapa. Pria asal Desa Banjaran, Driyorejo, tersebut segera melapor ke perangkat Desa Karangandong. Kepala Dusun (Kasun) Karangandong Sumardi langsung mendatangi lokasi. Dia melihat bayi itu menggigil seperti kedinginan. Orang-orang berdatangan. Sumardi dan warga cepat-cepat membawanya ke Puskesmas Karangandong.

Perawat lantas memeriksa kondisi bayi. Bidan langsung turun tangan. Mereka menduga bayi tersebut belum lama dilahirkan. Mengapa? Tali pusar masih menempel di tubuhnya. ''Tampaknya baru lahir,'' kata Anggi Fitrianti, salah seorang perawat. Perawat pun memotong tali pusar. Si orok tidak menangis.

Melihat fasilitas puskesmas, diputuskan bahwa bayi malang itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Petrokimia Driyorejo. Tubuhnya dihangatkan di inkubator. Barulah dia tampak nyaman.

Direktur RS Petrokimia Driyorejo dr Abdul Munir MKes menyatakan, kondisi bayi itu cukup baik. Namun, ada sedikit kelainan pada fisiknya. ''Dia sumbing,'' jelasnya.

Lubang hidung dan bibir menjadi satu. Tidak terlihat langit-langit karena langsung berupa lubang hidung. ''Namun, secara umum, dia sehat,'' paparnya. Kondisi tersebut mengundang iba.

Setelah memastikan kondisi aman, polisi bergegas kembali ke tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi diidentifikasi. Tim identifikasi Satreskrim Polres Gresik memeriksa kondisi tempat ditemukannya bayi tersebut. Dekat sebuah warung legen di pinggir jalan.

Mutlakin memprediksi dua kemungkinan. Pertama, pelaku adalah pasangan suami istri. Namun, malu akibat kondisi fisik bayi. Atau bayi itu hasil hubungan gelap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News