Tega, Sudah Dikasih Kesempatan, Ijang dan Mat Malah Habisi Bos Mereka

Pembunuhan Bos Laundry Terungkap

Tega, Sudah Dikasih Kesempatan, Ijang dan Mat Malah Habisi Bos Mereka
Ijang dan Mat nekat membunuh bos mereka karena jengkel. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap pembunuh Ester Lilik Wahyuni yang jenazahnya ditemukan di semak-semak Romokalisari pada Kamis pagi (17/1). Anak buah AKBP Sudamiran juga menangkap dua pelakunya. Mereka adalah karyawan usaha laundry Ester, yakni Syaifur Rizal alias Ijang, 19, warga Tambak Bawean, Gresik, dan Moch. Ari alias Mat, 20, warga Sangkapura, Gresik.

Keduanya ditangkap petugas saat hendak kabur ke Bawean. Dalam rilis kemarin, polisi juga menunjukkan barang bukti yang disita. Antara lain, satu tong plastik tempat jasad Ester, satu Toyota Etios Valco L 1685 KY, dan Honda Revo L 6745 ZM yang digunakan untuk membuang jenazah korban. Juga, 2 ponsel milik Ester, 3 seprai untuk mengikat Ester, serta beberapa KTP dan ATM milik Ester.

Menurut Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan, pembunuhan itu terjadi Senin (14/1) Keluarga kali terakhir melihat Ester hari itu. "TKP (tempat kejadian perkara, Red)-nya di tempat laundry, di Simpang Darmo Permai Selatan," kata perwira dengan tiga melati di pundak tersebut. Semua berawal dari ulah Ijang dan Mat sendiri.

"Dari keterangan, mereka bekerja belum genap dua minggu," katanya. Namun, mereka sudah membuat masalah. Jumat lalu (11/1) Ester menduga mereka mencuri dompet dan ponsel miliknya. Keduanya ketahuan nyolong. Dompet Ester kembali, sedangkan ponsel belum.

Keduanya tidak mengaku dan tidak mengembalikan. Ester marah, lalu memecat dan mengusir keduanya. Mereka sempat pergi, tapi kemudian kembali. Karena kasihan, Ester memberi mereka satu kesempatan lagi.

Saat datang pada Senin pukul 17.40, Ester melihat pintu pagar rumah yang juga tempat usaha laundry tersebut terbuka. Dia tentu saja marah kepada dua karyawan itu. Keduanya memang tinggal di tempat tersebut. Ester marah, kemudian mengusir mereka. Keduanya diam dan tak lama kemudian meminta uang transportasi sekaligus upah kerja selama berada di sana. Ester menolak.

Sambil berpura-pura mengemasi barang di lantai 2, dua penjahat itu berunding. Mereka sepakat menghabisi Ester. Keduanya lalu turun dan menemui Ester. Tanpa banyak cingcong, keduanya memukuli bagian dada dan muka Ester. Lalu, salah satu di antara mereka mencekik Ester hingga tewas. Setelah itu, tangan dan kaki Ester diikat. Ijang dan Mat juga mengambil dua ponsel Ester berikut uang Rp 2,4 juta.

Mereka juga hendak melenyapkan barang bukti dengan membuang jenazah korban. Namun, mereka bingung karena tidak bisa nyetir mobil. Mereka kemudian mencari orang untuk mengantar dan membayarnya Rp 300 ribu. "Kami masih mencari sopir tersebut," papar Rudi. Namun, sebelumnya, mereka sudah memasukkan jenazah Ester ke tong plastik untuk laundry. Supaya tidak menimbulkan kecurigaan, mereka membungkus jenazah Ester dengan seprai.

Ester marah, lalu memecat dan mengusir keduanya. Mereka sempat pergi, tapi kemudian kembali. Karena kasihan, Ester memberi mereka satu kesempatan lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News