TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata

TEGANG! Abu Sayyaf Menyamar, Tiba-tiba Todongkan Senjata
Peter Barahama ditemui di Amaris Hotel, Tangerang. Foto: Surya Kawung/Manado Post/JPG

Sampai di Zamboanga, Julian cs langsung disambut tentara Angkatan Darat Filipina. Dan melakukan pengecekan kesehatan. Setelah itu, diwawancara berbagai pihak. Dan memberikan keterangan sesuai apa yang dialami mereka. Setelah itu mereka dipindahkan ke ruangan lain. Dan ditanyai lagi. “Mungkin dari Interpol. Termasuk dari perwakilan Indonesia,” ungkapnya.

Di Zamboanga, diakui Philip, mereka dimintai keterangan sekira tiga jam. Dari situ, naiklah para korban sandera ini ke pesawat yang khusus membawa mereka ke Indonesia.

Berangkat dari Zamboanga Minggu (1/5) lalu, sekira pukul 19.30 waktu Filipina, menuju Indonesia. Waktu tempuh selama satu jam 40 menit hingga tiba di Balikpapan. “Di sana pesawat diisi bahan bakar. Lalu lanjut ke Jakarta. Tiba pukul 23.30 WIB. Di Bandara Halim Perdanakusuma. Kemudian dijemput, langsung dibawa ke Rumah Sakit Gatot Subroto untuk periksa kesehatan,” katanya lagi.

Mereka di-rontgen, ambil darah, periksa gigi. “Pokoknya semua bagian tubuh diperiksa. Lalu istirahat di rumah sakit itu juga,” jelasnya.

Pagi-pagi langsung dijemput. Dan dibawa ke Kementerian Luar Negeri, di Gedung Pancasila. Untuk diserahkan dari pemerintah ke perusahaan. Dan perusahaan ke keluarga. “Lalu, kami pergi ke perusahaan. Bertemu pimpinan perusahaan. Dari sana, kami langsung dibawa ke Amaris Hotel Tangerang,” imbuhnya.

Diakui Julian, tidak ada uang tebusan. Yang ada hanya melalui jalur diplomasi antar dua negara dan kelompok teroris. “Jadi mereka kasih tambahan waktu, sehingga pemerintah dapat menyelamatkan kami,” tambahnya.

Ia pun berterima kasih juga kepada perusahaan. Yang sangat peduli. Mulai dari tahap pembebasan, sampai proses kepulangan. Hingga bertemu keluarga. Bahkan, lanjutnya, diberikan fasilitas menginap di hotel, serta tiket pesawat untuk keluarga.

Sekarang, Julian mengaku tetap akan bekerja sebagai pelaut. Karena diakuinya, profesinya memang sudah sebagai pelaut. “Tidak ada rasa takut atau cemas untuk melaut lagi,” katanya bersemangat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News