Tegang! Pemuda Pancasila Geruduk Diskusi Wiji Thukul, Diwarnai Bentrokan

Tegang! Pemuda Pancasila Geruduk Diskusi Wiji Thukul, Diwarnai Bentrokan
Aksi saling dorong massa Pemuda Pancasila dengan pantia acara pemutaran film dan diskusi tentang Wiji Thukul. Foto: Sulung/Radar Pemalang/JPNN.com

jpnn.com, PEMALANG - Ketegangan mewarnai acara pemutaran film dan diskusi tentang Wiji Thukul di Padepokan Lintas Kemukus, Dusun Sirau, Kelurahan Paduraksa, Pemalang, Jateng.

Lokasi acara digeruduk belasan anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) Pemalang, Minggu (6/8) malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

Mereka datang saat film berjudul “Istirahatlah Kata-kata” yang sedang diputar memasuki menit-menit akhir.

Dengan seragam khas, loreng kuning hitam, mereka memasuki lokasi dan meminta kegiatan tersebut dihentikan. Sebab, menurut mereka, film dan diskusi ditengarai adanya unsur neo-komunisme.

Sempat terjadi bentrokan antara massa Pemuda Pancasila dengan panitia acara, Andi Rustono. Berawal dari adu argumen, aksi saling dorong pun terjadi. Beruntung keadaan itu bisa diredam oleh aparat keamanan yang berjaga-jaga di lokasi.

Bentrokan itu muncul saat panitia menolak ketika diminta laptopnya untuk barang bukti. Saat itu, massa Pemuda Pancasila juga sempat meminta film tersebut diputar ulang dan disaksikan bersama-sama. Namun karena suasana yang memanas waktu itu, akhirnya film tidak jadi diputar ulang.

Kordinator Lapangan Pemuda Pancasila Edi Suprayogi mengatakan, sudah menjadi kewajiban anggota Pemuda Pancasila untuk mengamankan hal-hal yang berbau komunisme. Apalagi, kata dia, acara tersebut dilakukan di tempat tertutup.

“Ingat, Pemuda Pancasila ini, apapun bentuknya, mengamankan NKRI itu harga mati. Kalau ada indikasi yang mengarah ke neo-komunis, Pemuda Pancasila tampil paling depan, apapun bentuknya,” tegasnya.

Ketegangan mewarnai acara pemutaran film dan diskusi tentang Wiji Thukul di Padepokan Lintas Kemukus, Dusun Sirau, Kelurahan Paduraksa, Pemalang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News