Tegas! Singapura Setop Pertumbuhan Mobil Pribadi

Tegas! Singapura Setop Pertumbuhan Mobil Pribadi
Ilustrasi. Foto: The Strait Times

Dengan demikian, mau tak mau, masyarakat akan beralih ke angkutan umum. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Singapura punya sistem transportasi umum yang sangat maju. Sayang, warga masih lebih memilih kendaraan pribadi.

’’Singapura telah mengembangkan jaringan kereta api di negerinya sekitar 30 persen. Rute dan kapasitas bus umum juga terus ditingkatkan,’’ tulis LTA.

Rencananya, pemerintah menambahkan investasi 20 miliar dolar Singapura (sekitar Rp 198,6 triliun) untuk membangun infrastruktur rel KA baru. Sedangkan 4 miliar dolar Singapura (sekitar Rp 39,7 triliun) digunakan untuk perawatan kereta api.

LTA juga menyatakan bahwa pemerintah telah menganggarkan dana 4 miliar dolar Singapura (sekitar Rp 39,7 triliun) untuk menyubsidi perusahaan otobus.

Subsidi pemerintah itu berlaku selama lima tahun. Tidak seperti mobil yang pertumbuhannya distop, perusahaan otobus masih boleh menambah armada.

Sampai caturwulan pertama 2021, mobil niaga dan bus umum masih boleh tumbuh 0,25 persen.

Saat ini ada sekitar 600.000 mobil pribadi dan mobil rental di jalanan Singapura. Itu termasuk mobil yang digunakan sebagai taksi pelat hitam seperti Grab dan Uber.

’’Kami berharap kebijakan tersebut akan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum yang sudah kami desain senyaman-nyamannya. Itu juga akan mengurangi kemacetan di jalan raya,’’ kata Menteri Perhubungan Lui Tack Yew. (Reuters/todayonline/bloomberg/hep/c19/any)


Pemerintah Singapura semakin memperketat peraturan terkait kepemilikan kendaraan pribadi


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News