Tekan Harga Gas, Pemerintah Kurangi Ekspor
Gas tersebut bakal digunakan untuk mendukung industri hulu dan industri-industri strategis di dalam negeri, terutama petrokimia.
Kenaikan pasokan diharapkan juga memicu penurunan harga gas industri sehingga daya saing produk Indonesia di pasar ekspor meningkat.
Dia tidak ingin Indonesia sebagai negara produsen gas justru menikmati harga yang lebih mahal daripada negara tanpa sumber daya alam itu.
Misalnya Singapura yang menikmati gas dari Blok Grissik sehingga mampu menjual gas industri seharga USD 5 per mmbtu.
Padahal, industri di Indonesia harus membeli gas seharga USD 11–14 per mmbtu.
”Sekarang sedang dibicarakan dengan Ibu Sri Mulyani berapa persen yang bisa dikurangi. Di hilir, industri butuh harga gas USD 5 atau USD 6 per mmbtu,” jelasnya.
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani meminta pemerintah segera mengambil sikap tentang harga gas industri.
Jika harga tetap dibiarkan mahal, hasil produksi dalam negeri tidak bisa bersaing dengan negara tetangga.
JAKARTA – Pemerintah tengah berusaha menurunkan ekspor gas alam cair. Penurunan itu akan dilakukan secara bertahap. Nantinya, semua hasil produksi
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional