Tekan Polusi Udara, Pemprov DKI Memperbanyak Bus Listrik

Tekan Polusi Udara, Pemprov DKI Memperbanyak Bus Listrik
Penumpang naik ke dalam bus listrik di Jakarta, Senin (20/2/2023). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melakukan pengadaan 120 bus listrik Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada tahun 2023 sebagai upaya mengurangi kemacetan Ibu Kota, sehingga total bus listrik Transjakarta yang bakal beroperasi di Ibu Kota sebanyak 220 armada. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbanyak bus listrik untuk angkutan publik guna menekan polusi udara.

Upaya yang dilakukan secara bertahap itu juga untuk terus mendorong warga menggunakan transportasi umum guna mengurangi kemacetan lalu lintas.

Saat ini, 52 bus listrik dioperasikan TransJakarta untuk mendukung upaya pemerintah menekan polusi udara di DKI Jakarta.

"Rencana penggantian bus konvensional menjadi bus listrik akan dijalankan untuk meminimalkan polusi udara," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta, Kamis (12/10).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus melakukan berbagai upaya penanganan kemacetan, seperti penyesuaian ulang waktu siklus lampu pengatur lalu lintas guna menurunkan panjangnya antrean dan waktu tundaan lalin, penataan parkir pada ruas jalan serta memprioritaskan hak pejalan kaki dan sepeda.

Heru mengatakan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat ataupun pemangku kepentingan terkait untuk pengintegrasian moda transportasi di Jakarta. "Sehingga dapat mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik," katanya.

Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi transportasi umum Rp 4,3 triliun per tahun.

Perinciannya Rp 800 miliar untuk Moda Raya Terpadu (MRT) dan Rp 3,5 triliun untuk Transportasi Jakarta (TransJakarta).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbanyak bus listrik untuk angkutan publik guna menekan polusi udara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News