Telantar di Filipina, WNI ABK Sky Fortune Sudah 7 Bulan Tak Gajian

Telantar di Filipina, WNI ABK Sky Fortune Sudah 7 Bulan Tak Gajian
Arsip - Proses pemulangan 200 WNI ABK dari Manila, Filipina, menuju Jakarta dengan pesawat sewaan Garuda Indonesia pada Kamis (9/7/2020) yang difasilitasi oleh KBRI Manila dan dibiayai perusahaan pemilik kapal asal Shanghai, China. (ANTARA/Suwanti)

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri menangani kasus enam WNI anak buah kapal (ABK) MV Sky Fortune yang telantar di Tabaco, Filipina.

“Mereka telah tinggal berbulan-bulan di atas kapal dan tidak dibayar gajinya,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam konferensi pers secara daring pada Jumat.

Judha mengatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani KBRI Manila sejak Maret lalu antara lain dengan meminta otoritas Filipina untuk segera merepatriasi para ABK tersebut.

Kemudian, KBRI meminta bantuan perawatan kesehatan kepada salah satu ABK yang sakit, serta dukungan logistik.

“Berbagai upaya koordinasi terus dilakukan dengan otoritas setempat untuk mempercepat proses repatriasi, termasuk kita mendorong agar kapal yang berada di Tabaco bisa segera dipindahkan ke wilayah yang lebih aman,” kata Judha.

Namun, kata Judha, proses repatriasi para ABK WNI masih terkendala beberapa tantangan.

Pertama, para kru kapal kita tidak memiliki agen perekrut awak kapal (maning agency) karena mereka naik ke atas MV Sky Fortune tidak secara prosedural.

“Mereka naik di tengah laut di perairan Batam, sehingga mereka tidak punya maning agency yang bisa kita minta pertanggungjawaban,” kata Judha.

Kementerian Luar Negeri menangani kasus enam WNI anak buah kapal (ABK) MV Sky Fortune yang telantar di Tabaco, Filipina

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News