Telkom Dukung Pengembangan Pariwisata

Telkom Dukung Pengembangan Pariwisata
Telkom Dukung Pengembangan Pariwisata

Saat didatangi petugas, Mujiati tampak gugup. Perempuan renta itu juga latah saat dikagetkan dengan suara keras atau gerakan cepat. Petugas lantas memberi tahu Mujiati bahwa setelah Lebaran, tak boleh lagi ada wisma yang buka. Bukan hanya wismanya, tapi juga karaoke.

Razia kemarin sore bukan hanya satpol PP dan polisi yang ikut menyisir eks lokalisasi Dolly-Jarak. Tapi, juga tim pengawas rumah hiburan umum (RHU). Mereka bertugas memantau perizinan RHU seperti rumah karaoke yang marak di Kelurahan Putat Jaya. ”Kami belum pernah keluarkan izin karaoke di Dolly-Jarak,” tegas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparta) Wiwiek Widayati.

Dia menyebutkan akan memantau terus situasi dan kondisi eks lokalisasi Dolly-Jarak setelah Lebaran. Sebab, ada indikasi wisma itu akan berubah fungsi menjadi tempat karaoke.

Insiden kerusuhan di eks lokalisasi Dolly Minggu lalu (27/7) masih berbuntut. Polisi mengamankan lagi warga Dolly karena kasus bentrokan tersebut. Lima orang sekaligus yang diamankan. Mereka juga ditetapkan sebagai tersangka.

Tiga di antara lima warga yang diciduk polisi itu berasal dari Putat Jaya Barat. Mereka adalah Pardi, Supari, dan Jaring Sari. Ketiganya merupakan mucikari. Dua lainnya adalah Mausul alias Brewok dari Kalongan Kidul dan Darmanto warga Kupang Gunung yang sehari-hari berjualan nasi rawon.

Kelimanya diamankan polisi Rabu malam (30/7). ”Kami mengamankan lagi warga Dolly karena terlibat kasus perusakan,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta kemarin.

Perwira polisi asal Kediri itu menegaskan, aparatnya tidak asal mengamankan. Tapi, hal tersebut dilakukan setelah polisi mempelajari rekaman yang diambil tim kepolisian saat melakukan pengamanan di eks lokalisasi Dolly pada Minggu lalu. Selain itu, polisi mendasarkan langkah dari keterangan saksi-saksi yang diperiksa dan berita acara pemeriksaan (BAP) empat tersangka lainnya.

Sebelumnya polisi memang menetapkan empat tersangka buntut insiden kerusuhan di Dolly. Mereka adalah Sungkono Ari Saputro alias Pokemen yang merupakan ketua Paguyuban Penyelamatan Lokalisasi Jarak (PPLJ), Subekiyanto, Dwi Indarto, dan Kusnadi.

SURABAYA – Razia di kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak semakin sering dilakukan. Kamis kemarin (31/7) tak kurang dari 700 petugas gabungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News