Tempat Penampungan Penuh, Tunawisma di Tasmania Berebut Kantong Tidur

Ia mengatakan, organisasinya telah membagikan sekitar 40 kantong tidur dalam enam bulan terakhir.
"Saya merasa senang bahwa kami mampu memberi mereka tempat berlindung. Tapi saya juga merasa sedih melihat kenyataan bahwa kami tak bisa memberi mereka atap untuk berlindung," utaranya.
Akhirnya, lembaga amal itu beralih ke kantong tidur sederhana dalam upaya untuk memberi kehangatan dan perlindungan hujan ketika suhu mendekati, dan bahkan di bawah nol.
Mayor Ritchie Watson dari organisasi ‘Salvation Army’ mengatakan, pihaknya membagi-bagikan kantong tidur setiap hari.
"Selama musim dingin, ketika mereka harus tetap kering dan hangat, kantong tidur akan digunakan terus-menerus," ujarnya.
Tidur di luar ruangan pada musim dingin merupakan penyumbang utama kematian tunawisma.
Mayor Ritchie mengatakan, kantong tidur adalah penyelamat hidup.
"Salah satu hal yang paling penting adalah untuk menjaga mereka [tunawisma] tetap kering sehingga mereka tak berpotensi terkena pilek atau flu, yang dapat dengan mudah berkembang menjadi pneumonia dan sebagainya," jelasnya.
Sejumlah lembaga sosial didesak untuk memberikan kantong tidur bagi sejumlah tunawisma di Tasmania, ketika mereka tengah berjuang untuk melayani
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM