Temukan Banyak Senjata Milik Penghuni Lapas Kerobokan

Temukan Banyak Senjata Milik Penghuni Lapas Kerobokan
Aparat kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan rusuh lapas Kerobokan. FOTO: Radar Bali/jpnn.com

jpnn.com - DENPASAR - Usai terjadi bentrok hebat yang menelan korban jiwa pada Kamis (17/12), tim gabungan yang terdiri dari petugas lapas, polisi hingga TNI mengimbau agar semua penghuni blok Lapas Kerobokan Bali untuk menyerahkan secara sukarela senjata-senjata yang mereka simpan. Tak lama kemudian, petugas men-sweeping semua blok. Hasilnya ternyata banyak senjata bisa didapatkan.

Menurut Kalapas Kerobokan Sunarko, pasca bentrok di dalam lapas pukul 16.00. pihaknya mengatakan sudah ada pengamanan polisi dan TNI. “Setelah itu kondisi bisa diredam dan saat ini sudah kondusif,” jelas Sunarko kemarin (17/12) saat dihubungi pukul 20.00.

Selanjutnya, dia mengatakan langsung melakukan imbauan kepada semua penghuni lapas. “Kami imbau agar mau menyerahkan barang–barang terlarang. Seperti senjata,” tegas Sunarko. Atas kondisi ini penghuni lapas mau mengeluarkan senjata. 

Setelah menyerahkan senjata, tim petugas lapas, polisi, dan TNI melakukan sweeping ke masing-masing blok. “Senjata sudah terkumpul. Maaf, saya tidak bisa menjelaskan lagi. Saya sama Pak Kanwil (Kanwil Hukum dan HAM),” jelasnya.

Ditempat terpisah, para tahanan yang menjalani sidang di PN Denpasar juga tidak bisa langsung pulang ke Lapas Kerobokan. Bahkan, ada tahanan di Kejari Denpasar yang menjalani tahap dua, juga tidak bisa dikembalikan ke lapas secara langsung.

Menurut Kasipidum Kejari Denpasar Ketut Maha Agung, ada 62 tahanan yang sidang termasuk Margriet dan ada 15 tahanan yang menjalani tahap dua. “Karena kondisi lapas yang tidak kondusif, akhirnya kami tunda mengantarkan ke Lapas Kerobokan,” jelas Maha Agung.

Jam berapa bisa diantar? Dia mengatakan pukul 20.30 baru bisa dilakukan pengiriman napi ke lapas. “Malam pukul 20.30 baru bisa kami kirim ke lapas,” imbuhnya. Dia juga mengatakan ada tahanan yang kesangkut kasus Jalan Pidada, antara ormas dan warga Dompu, tidak dibawa ke lapas. 

Dengan pertimbangan keamanan, tahanan kasus Pidada dialihkan ke sel kantor polisi. “Kami titip dulu di salah satu kantor polisi. Nggak perlu kami jelaskan. Kami titip dulu, tidak kami masukkan ke lapas,” pungkasnya. (art/pit/mas) 
 


DENPASAR - Usai terjadi bentrok hebat yang menelan korban jiwa pada Kamis (17/12), tim gabungan yang terdiri dari petugas lapas, polisi hingga TNI


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News