Tenang, Indonesia tak Seperti Myanmar, Tidak Ada Tradisi Kudeta Militer
Menurut Adi, Indonesia tidak punya sejarah kudeta militer. Namun, tetap perlu antisipasi. Tentara atau aparat harus dijauhkan dari urusan politik. Biarkan mereka bekerja secara profesional, mengurus keamanan dan ketertiban sosial. "Tak usah digoda ke politik," ujar Adi.
Adi mengatakan ada hal lebih penting yang harus negara ini pikirkan, yakni krisis kesehatan dan ekonomi. "Semua pihak mesti solid, jaga sikap, setop pertikaian," tegas Adi.
Ujang Komarudin juga mengatakan di Indonesia tidak ada tradisi kudeta militer. "Jika melihat kondisi politik saat ini, kudeta militer di Indonesia tak akan terjadi. Karena TNI masih loyal terhadap presiden," kata Ujang.
Namun, segala kemungkinan harus tetap diantisipasi. Menurut dia, Presiden Joko Widodo, perlu memilih sosok yang loyal dan dekat untuk posisi panglima TNI.
Ujang juga mengajak semua pihak untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. "Bergotong royong menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Disiplin menjaga protokol kesehatan, agar tak banyak lagi anak bangsa yang jadi korban Covid-19," pungkasnya. (flo/jpnn)
Indonesia tidak punya sejarah kudeta militer seperti yang terjadi di Myanmar tetapi tetap perlu antisipasi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Menjelang Pilkada Serentak 2024, Agus Fatoni Minta Dukungan TNI
- Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta Untuk Korban Banjir Bandang & Longsor di Sulsel
- Ratusan Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Ditutup Polisi dan Tentara
- Bea Cukai & TNI Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Jalur Tikus Perbatasan RI-Malaysia
- Teken NPHD Pengamanan Pilkada 2024, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Berpesan Begini
- Memperkuat Pengamanan Laut, TNI AL Tambah 2 Unit KAL