Tenang, Tekanan Kurs Hanya Sementara
jpnn.com, JAKARTA - Tekanan terhadap rupiah kini sedikit mereda. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan penguatan tipis 0,34 persen ke level Rp 13.746 per USD pada Jumat kemarin.
Di pasar spot, rupiah masih stagnan dengan level terendah Rp 13.757.
Meski rupiah rata-rata masih berada di kisaran Rp 13.700, setidaknya kemarin rupiah sama sekali tak menyentuh level Rp 13.800.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyatakan, tekanan rupiah hanya sementara Pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan suku bunga acuan bakal dinaikkan tiga kali, ditambah arah pertumbuhan ekonomi AS yang menunjukkan akselerasi, membuat pasar berekspektasi berlebihan terhadap dolar AS (USD).
Dengan kondisi fundamental ekonomi yang baik, BI meyakini level Rp 13.700 masih undervalued untuk rupiah.
"Waktu diperdagangkan di Rp 13.200, Rp 13.300, sebenarnya itu yang cocok buat kita," kata Mirza di Jakarta.
Mirza menampik anggapan bahwa BI sengaja membiarkan rupiah tertekan lebih dalam untuk meningkatkan ekspor.
Sebab, ekspor Indonesia pada Januari 2018 sebesar USD 14,46 miliar tercatat turun 2,81 persen secara month-to-month (mtm).
Faktor eksternal memang lebih banyak berdampak pada pergerakan kurs nilai tukar rupiah.
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD
- Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
- Syarief Hasan Komentari Nilai Tukar Rupiah yang Terus Turun, Simak