Tenda Lama Ambruk, Tenda Baru Dikira Tempat Pengungsian

Tenda Lama Ambruk, Tenda Baru Dikira Tempat Pengungsian
Keluarga besar pengantin membawa seserahan sambil mengenakan masker. Foto: JPPhoto

jpnn.com - Kendati Gunung Kelud masih berstatus awas, seorang warga Desa Ploso Klaten, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, tetap nekat menggelar hajatan perkawinan putrinya, Sabtu (15/2). Ratusan tamu berdatangan sambil mengenakan masker.

ANGGIT SATRIYO N, Kediri

TIDAK ada gending Kebogiro untuk mengiringi temu manten di rumah Sukemi, Desa Ploso Klaten, kemarin siang. Meski kedua mempelai, Aan Sukarji dan Dita Purbaningrahayu, mengenakan pakaian Jawa lengkap, prosesi itu dilangsungkan secara garingan. Proses mempertemukan pengantin tersebut cukup dilakukan dengan panduan sang pranata acara.

Baru setelah prosesi formal selesai, para tamu mendapat hiburan musik organ tunggal dengan para penyanyi seksi yang menggoyang tenda pernikahan. Suasana itu seolah "melupakan" bencana yang baru saja terjadi di desa yang berjarak 15 km dari puncak Gunung Kelud tersebut. Tuan rumah maupun para tamu menjalankan upacara sakral itu dengan khidmat dan apa adanya.

Sukemi beserta keluarga begitu bahagia akhirnya bisa menuntaskan hajatan yang sudah dipersiapkan jauh sebelum Kelud meletus itu. Meski masih dibayang-bayangi kekhawatiran terjadinya erupsi Kelud lagi -yang mengakibatkan hujan abu vulkanis, keinginan Sukemi merayakan perkawinan putrinya, Dita Purbaningrahayu, yang dipersunting Aan Sukarji tidak bisa dibendung lagi.

"Doakan lancar hingga pesta ini berakhir ya. Jangan sampai tiba-tiba ada semburan abu vulkanis lagi," ujar Sukemi, ayah Dita, di sela-sela pesta pernikahan.

Memang, ada pemandangan yang tidak biasa dalam perhelatan itu. Keluarga besan, Sukarji, datang membawa ubo rampe seserahan perkawinan dengan mengenakan masker di wajah. Maklum, udara di Kediri masih diliputi abu vulkanis Gunung Kelud sehingga warga mesti melindungi diri dengan kain penutup mulut dan hidung tersebut.

"Ya mau bagaimana lagi? Hari pernikahan sudah diputuskan dua bulan lalu," ujar Suryati, salah seorang saudara pengantin pria.

Kendati Gunung Kelud masih berstatus awas, seorang warga Desa Ploso Klaten, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, tetap nekat menggelar hajatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News