Tengah Malam Ada Suara Kereta dan Teriakan Minta Tolong Sebelum Jalur Ganda KA Longsor
Radarbogor.id pun mencoba menyambangi Suwardi (67) salah satu sesepuh dan juga ketua RT 02/07 Kampung Baru, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, yang tinggal di dekat rel kereta api Bogor-Sukabumi itu.
“Rumah saya persis di sisi rel deket kolong itu, kadang saya suka melihat mbah-mbah berdiri di situ (lokasi kejadian). Badannya tinggi besar. Tapi wallahualam,” ungkap Suwardi.
Suwardi menuturkan, beberapa hari sebelum kejadian, semacam ada pertanda. Dengan jelas ia mendengar suara teriakan berkali-kali, lalu disusul dengan kereta lewat. “Saat saya lihat keluar sepi. Itu pas malam Jumat,” tuturnya.
Sebelum kecelakaan yang menewaskan dua pekerja proyek jalur ganda, Suwardi menceritakan ada kecelakaan lain yang menewaskan seorang bocah warga setempat.
Pada Januari lalu, bocah laki-laki itu meninggal di lokasi proyek di Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Suwardi mengatakan dia sudah berulang kali memperingatkan kontraktor proyek strategis nasional itu untuk melakukan selamatan sebelum melaksanakan kegiatan.
“Ya bahasa kitanya sowan atau numpang-numpang, gitu. Tapi enggak pernah digubris. jawabnya itu hanya mitos dan gaib,” tuturnya. (all)
Peristiwa longsor di proyek jalur ganda atau double track Kereta Api jurusan Bogor-Sukabumi menyisakan berbagai cerita mistik.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- BAZNAS Tanggap Bencana Merespons Cepat Musibah Banjir dan Longsor di Sulsel
- Jalan Nasional di Sitinjau Lauik Putus Akibat Tertutup Material Longsor
- Banjir Disertai Longsor di Luwu Sulsel, 14 Warga Meninggal Dunia
- 14 Warga Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Luwu
- BPBD Sulbar: Longsor Tutup Jalan Trans Sulawesi di Mamuju Tengah
- Seusai Gempa Garut, BMKG Imbau Masyarakat di Wilayah Ini Mewaspadai Potensi Longsor