Tentang Budi, Guru Honorer dan Operator Dapodik yang jadi Korban Mutilasi

Tentang Budi, Guru Honorer dan Operator Dapodik yang jadi Korban Mutilasi
Hamidah (paling kanan berjilbab merah) tak kuasa menahan tangis saat menerima kunjungan rekan-rekan guru Budi Hartanto, di rumahnya kemarin. Foto: Habibah A Muktiara/ Jawa Pos Radar Kediri

“Malamnya (sebelum kejadian) sekitar pukul delapan malam, saya sempat melihat Budi berada di sanggarnya,” ungkap Darmaji.

Kini, setelah anaknya menjadi korban pembunuhan sadis, Darmaji hanya bisa sedikit berharap. Yaitu agar kepolisian segera menangkap pelaku. Kemudian menghukum sesuai hukum yang berlaku.

Kepergian Budi, tidak hanya meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga. Juga kedukaan bagi orang-orang yang selama ini mengenalnya. Seperti Endang Pujiastutik, kepala SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri.

BACA JUGA: 7 Fakta Kasus Guru Honorer Ganteng di Kediri Dimutilasi

Selama ini Budi juga bertugas sebagai tenaga administrasi. Tepatnya sebagai operator data pokok pendidikan (dapodik). Di mata Endang, Budi adalah sosok yang ramah pada semua orang. Juga mudah sekali akrab. Termasuk dengan siswa.

“Di sekolah, Budi dengan murid-muridnya sudah seperti kakak-beradik,” jelas Endang menggambarkan keakraban itu.

Sehari sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal, Budi sempat andil dalam kegiatan Isra Mikraj di sekolahnya. Sempat diminta sang kepala sekolah untuk menjadi juri salah satu lomba, Budi menolak. Dia lebih memilih menjadi pembawa acara.

Siang setelah usai jam sekolah Budi bahkan sempat berjalan-jalan ke Kediri Mall. Bersama dengan teman-temannya. “Pada saat itu terakhir lihat waktu jalan-jalan,” kenang Nanik, yang juga rekannya sebagai operator dapodik.

Budi Hartanto merupakan guru honorer di Kediri, yang merangkap operator dapodik, korban mutilasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News