Tentara Pembantai Dijerat 23 Dakwaan

Militer AS Beri Kompensasi Keluarga Korban di Afghanistan

Tentara Pembantai Dijerat 23 Dakwaan
Tentara Pembantai Dijerat 23 Dakwaan
Seorang tetua adat di Distrik Panjwai mengungkapkan bahwa pemberian kompensasi dilakukan dalam pertemuan tertutup di kantor gubernur Provinsi Kandahar. Selain para keluarga korban, pertemuan itu dihadiri petinggi militer AS dan ISAF (pasukan internasional di bawah NATO).

 

Dalam pertemuan itu, para keluarga korban diberi tahu bahwa sejumlah saksi dari Afghanistan akan diterbangkan ke AS untuk memberikan keterangan. Sejumlah orang juga akan diminta bersaksi lewat video jarak jauh ketika sidang terhadap Bales berlangsung nanti.

 

Melalui juru bicaranya, Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyatakan bahwa pemerintahannya menginginkan keadilan bisa segera ditegakkan. "Kami ingin keadilan dan kami ingin persidangan kasus itu secepatnya," tuturnya. Sebelumnya, para keluarga korban menuntut pengadilan atas Bales dapat dilaksanakan di Afghanistan karena lokasi pembunuhan berada di wilayah negara tersebut.

 

Seorang pejabat AS menyatakan kepada Agence France-Presse bahwa korban tewas pembantaian Bales terdiri atas sembilan anak-anak, empat perempuan, dan empat laki-laki dewasa. Lalu, empat anak, serta seorang pria dan seorang perempuan dewasa terluka dalam serangan tersebut.

 

KANSAS CITY - Proses hukum terhadap Sersan Kepala (staff sergeant) Robert Bales, 38, dimulai. Tentara Amerika Serikat (AS) yang menjadi tersangka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News