Tentoonstelling Night, Eh Pasar Sentiling, Ah Pokoknya Keren Deh

Tentoonstelling Night, Eh Pasar Sentiling, Ah Pokoknya Keren Deh
Tentoonstelling Night, Eh Pasar Sentiling, Ah Pokoknya Keren Deh. Foto: Kemenpar

Tak dapat dipungkiri jika dengan adanya Tentoonstelling ini telah menjadikan kota Semarang menjadi mendunia.

Menyadari itu semua, kata Hari, maka diadakanlah kegiatan serupa untuk kembali mengenang acara tersebut. Namun kata “tentoonstelling” oleh masyarakat Jawa diplesetkan menjadi “sentiling” karena pengucapan kata menjadi lebih mudah.

Tema besar Pasar Malam Sentiling kali ini adalah “Kuno Kini Nanti”. Ini menunjukkan bahwa situasi dimasa lampau, sekarang dan dimasa yang akan datang memiliki keterkaitan satu sama lain.

Kawasan Kota Lama nantinya akan dibagi sesuai dengan tema acara. Di area Kuno, akan dihadirkan berbagai kuliner tempo doeloe, berpakaian tempo doeloe, photobooth yang sejalan dengan tema tempo doeloe, lagu-lagu tempo doeloe di tahun-tahun sebelum 1960 dan pasar klitikan.

Di area Kini yang berada di wilayah sekitar Kolam Retensi Tawang akan ada panggung apung (floating stage). Mirip dengan yang di Pesona Danau Toba 2016 lalu.

Panggung tersebut akan menjadi tempat pertunjukkan bagi artis-artis Indonesia yang akan mengkolaborasikan musik klasik, jazz, dan lain sebagainya dengan musik nusantara masa kini.

Area nanti akan diisi dengan pameran foto, gambar dan hasil research vision branding Kota Lama bekerjasama dengan The Missing Link dari Belanda.

Dan yang tak kalah menarik adalah adanya pameran foto tentang kehidupan di Kota Lama oleh fotografer asal Belanda, Isabelle Boon (dipamerkan di Tekodeko Koffiehuis).

SEMARANG – Semarang kaya akan heritage peninggalan Belanda. Baik benda yang kasat mata seperti karya arsitektural di Kota Lama, maupun cerita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News