Terancam PHK Massal, Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Mengadu ke Wakil Ketua MPR

Terancam PHK Massal, Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Mengadu ke Wakil Ketua MPR
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menerima kehadiran Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil yang diketuai Chang Ahn Sub, Kamis (24/12), di Jakarta. Foto: Humas MPR.

"Hal ini sangat merusak keberlangsungan kehidupan perusahaan dan berisiko tinggi akan terjadinya PHK massal yang merugikan karyawan sendiri," ungkapnya.

Dessy menambahkan bahwa sebenarnya para pekerja ini intinya mau bekerja dan tidak menginginkan pabrik tempat mereka bekerja tutup. Apalagi, kata dia, saat ini pengangguran di Jawa Barat sangat tinggi. "Untuk pengangguran di Kabupaten Bogor sudah saja mencapai 14,26 persen,” jelasnya.

Ketua Dewan Pengupahan Asosiasi Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Yan Mei menambahkan saat ini pengusaha dan para pekerja yang bekerja di perusahaanlah yang benar-benar mengetahui kondisi perusahaan masing-masing. "Belum tentu pihak-pihak yang mengatasnamakan asosiasi pekerja benar-benar memahami keinginan dan kebutuhan pekerja," ujar Mei.

Pihaknya betul-betul mengharapkan bantuan pimpinan MPR agar masalah ini bisa disampaikan dan diketahui, serta menjadi perhatian pemerintah pusat. “Khususnya Bapak Presiden Jokowi yang memang sedang gencar mengatasi masalah pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja di Indonesia," ujar Mei.

Ahmad Basarah mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha yang telah membuka lapangan pekerjaan di Indonesia, sehingga membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran.

Basarah mengatakan sangat berempati dan prihatin dengan kondisi asosiasi perusahaan tekstil yang sudah berada di titik nadir yang bisa menyebabkan PHK massal sampai 300.000 orang.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa masalah ini perlu diselesaikan secara komprehensif, yang melibatkan baik pemerintah pusat maupun daerah.

“Saya akan berusaha untuk menjembatani komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam situasi pandemi Covid-19 dan ekonomi nasional seperti ini, ia memahami kepentingan semua pihak terlebih lagi pemerintah agar bisa mempertahankan lapangan pekerjaan untuk rakyat sebanyak-banyaknya. Supaya pendapatan nasional bertambah dan juga terus mendorong penciptaan devisa melalui produk eskpor.

Basarah mengatakan sangat berempati dan prihatin dengan kondisi asosiasi perusahaan tekstil yang sudah berada di titik nadir yang bisa menyebabkan PHK massal sampai 300.000 orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News