Terapkan Teknologi RAISA, Panen Padi di Banyuasin Meningkat

Terapkan Teknologi RAISA, Panen Padi di Banyuasin Meningkat
Wakil Bupati H. Slamet Seno Sentono, SH, didampingi Kepala BB Padi Dr. Priatna Sasmita melihat langsung peragaan tanaman padi Inpara dengan penerapan teknologi RAISA di Desa Sumber Jaya Banyuasin. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), terus berupaya melakukan terobosan guna meningkatkan produksi padi dibeberapa provinsi sentra produksi padi di Indonesia. Salah satunya dalam bentuk demonstrasi farming (Demfarm) berbagai agroekosistem dengan paket teknologinya.

Kali ini, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan berhasil melaksanakan demfarm teknologi sistem produksi padi sawah pasang surut intensif, super dan aktual (RAISA) seluas 50 hektar di Desa Sukaraja, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Teknologi RAISA berhasil meningkatkan produksi padi lahan rawa dan pasang surut sekaligus untuk mempercepat proses diseminasi teknologi pertanian secara langsung kepada petani.

“Sumatera Selatan mempunyai potensi cukup luas bagi pembangunan pertanian, khususnya pengembangan pertanian lahan rawa pasang surut. Pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk budi daya tanaman pangan, khususnya padi, menghadapi beberapa hambatan dan masalah, di antaranya kesuburan tanah yang rendah, reaksi tanah yang masam, adanya pirit, tingginya kadar Al, Fe, Mn, dan asam organik, kahat P, dan lain-lain,” kata Amir Pohan Kepala BPTP Sumatera Selatan dalam saat wawancara selepas panen dan di Banyuasin, Senin (12/11) lalu.

Sementara itu, Kepala BB Padi Priatna Sasmita mengatakan, dalam rangka mengoptimalkan lahan rawa diperlukan teknologi pengelolaan lahan yang tepat dan terpadu serta penggunaan varietas padi yang adaptif dilingkungan rawa. Priatna berharap penerapan teknologi ini menjadi solusi baru lahan rawa pasang surut dan rawa lebak yang merupakan salah satu ekosistem yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian.

“Untuk meningkatkan produktivitas padi rawa pasang surut perlu terus dikembangkan teknologi budidaya yang bisa dikembangkan secara berkelanjutan. Saat ini BB Padi sedang menyusun berbagai teknologi pendukung agar pengelolaan lahan rawa terus berkelanjutan, seperti teknologi RAISA yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Banyuasin saat ini. Dari tiga varietas Inpara 2, Inpara 3, dan Inpara 8 yang dipanen diperoleh hasil produksi rata-rata 4,6-8,2 t/ha atau ada peningkatan hasil 1-2 t/ha dibanding budidaya cara petan," beber Priatna.

Lebih lanjut Priatna menjelaskan bahwa teknologi RAISA merupakan rangkai komponen teknologi yang pada prinsipnya mengambil dari Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi pasang surut. Namun demikian, komponennya menjadi aktual, karena menggunakan hasil inovasi Balitbangtan terkini untuk pengelolaan dan sistem produksi padi di lahan rawa pasang surut. Dikatakan intensif karena teknologi ini mendorong peningkatan hasil dan peluang peningkatan indeks pertanaman dari 1 menjadi 2 atau 3 kali, jelas Priatna yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala BPTP Sumatera Selatan.

Sementara itu, menurut Nurwulan Agustiani M.Agr selaku peneliti RAISA dari BB Padi, beberapa komponen utama seperti modernisasi cara tanam dengan menggunakan alat tanam amator yang ditarik dengan traktor dan dimodifikasi sesuai jarak tanam tegel maupun legowo dan bisa disesuaikan dengan kondisi lapisan tanah yang dalam maupun dangkal, sehingga memudahkan dan menghemat waktu tanam. Pemupukan yang tepat dan eco friendly melalui bio-remediasi dan ameliorasi.

Penambahan unsur hara anorganik pada paket teknologi RAISA dilakukan berdasarkan status hara tanah dan kebutuhan tanaman agar kondisi hara dalam tanah berimbang atau sesuai target produktivitas tanaman yang akan dicapai. Penentuan takaran N, P dan K berdasarkan uji tanah dapat menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR), sedangkan pemberian pupuk N susulan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).

BB Padi bekerja sama dengan BPTP Sumatera Selatan berhasil melaksanakan demfarm teknologi sistem produksi padi sawah pasang surut intensif (RAISA) di Banyuasin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News