Terdakwa Minta Maaf, Kakak Korban Pembunuhan Jerit Histeris

Terdakwa Minta Maaf, Kakak Korban Pembunuhan Jerit Histeris
Terdakwa pembunuhan Merdi usai menjalani sidang dakwaan di PN Tanjungkarang, Selasa (23/1). Foto Rizky Phancanov/Radar Lampung

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Novi Oktavia, kakak kandung Merdi Irawan, berteriak histeris ketika Rita Lia Epiyana, 22, pelaku pembunuhan adik kandungnya, Merdi, menyampaikan permintaan maaf.

’’Adik gua meninggal. Lu minta maaf, percuma. Adik gua nggak bakal hidup lagi," ujar Novi histeris usai sidang di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang, Selasa (27/3).

Bahkan, Novi sempat emosi. Dia menilai vonis yang dijatuhkan majelis hakim kepada pembunuh adiknya tidak sesuai.

Karena emosi, Novi harus ditenangkan dan dibawa keluar gedung pengadilan. Sementara Rita dan suaminya Agus Nawi, 22, dibawa ke ruang tahanan.

Sambil menangis, Novi mengatakan, Rita sebelumnya bekerja di rumahnya sebagai pembantu rumah tangga. ”Kurang baik apalagi saya sama dia. Makan dikasih. Tapi dia malah bunuh adik saya," sebut Novi histeris.

Dia menyatakan, seharusnya hukuman terhadap pasangan suami istri itu harus lebih berat. Terlebih, mereka menghabisi nyawa Merdi dengan cara yang cukup sadis.

”Buat apa saya terima (permintaan maaf). 1.000 kali pun tidak kami maafin. Dia (Merdi, Red) digorok,” ujarnya.

Pada bagian lain, Soleh, mertua Novi, mengungkapkan, sebelum pembunuhan, Rita menjemput Merdi. Tidak ada yang menyangka bahwa remaja itu bakal dihabisi.

Novi Oktavia, kakak kandung Merdi Irawan, berteriak histeris ketika Rita Lia Epiyana, 22, pelaku pembunuhan adik kandungnya, Merdimenyampaikan permintaan maaf.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News