Teriak Guru Besertifikasi: Ayo Sweeping, Kita Cari Wali Kota

Teriak Guru Besertifikasi: Ayo Sweeping, Kita Cari Wali Kota
Guru bersertifikasi di Pekanbaru menolak TPP dihapus. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Di kantor wali kota, seperti demo sebelumnya, para guru bergantian menyampaikan orasi. Mereka tetap pada tuntutannya agar Perwako 7/2019 direvisi dan mereka bisa kembali mendapatkan TPP. Para guru sempat masuk hingga ke dalam Mall Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru. Tak lama di sini, para guru bersitegang dengan petugas di sana dan akhirnya keluar.

Waktu yang sudah menunjukkan siang hari membuat para guru mengambil waktu istirahat namun kembali berkumpul. Tempat berkumpul adalah pelataran Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pekanbaru.

Berbeda dari demo sebelumnya yang hingga siang guru sudah membubarkan diri. Kali ini mereka bertahan hingga sore. Penyebabnya, para guru meyakini Wako berada di Pekanbaru.

Sedang pada Senin pagi Firdaus memimpin apel sekaligus penanda pemindahan kantor dari Jalan Sudirman ke Perkantoran Tenayan Raya Jalan Badak, Kecamatan Tenayan Raya. Apalagi, sudah dijadwalkan pula pukul 15.30 WIB Firdaus akan menggelar pertemuan dengan perwakilan PGRI, dewan pendidikan, dan organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait dengan penerbitan Perwako tentang TPP di kantor Jalan Sudirman.

Memasuki pukul 15.30 WIB, keresahan merebak di antara para guru. Ini karena mereka tak juga berhasil bertemu dengan Wako.

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono yang hadir mengamankan jalannya demonstrasi saat ditanya guru tak bisa memastikan Wako ada atau tidak saat itu. Para guru kemudian mendadak bergeser kembali mencoba masuk ke MPP Pekanbaru. Ini karena salah satu dari mereka kepada rekan-rekan menyebut bertemu Wako Pekanbaru di dalam Kantor Wali Kota. ''Ayo kita sweeping, kita cari Wali Kota,'' teriak para guru.

Tak ayal, demo sempat ricuh sesaat. Para guru yang memaksa masuk ke kantor wali kota lewat pintu masuk di MPP Pekanbaru terlibat aksi saling dorong dengan petugas yang tak mengizinkan mereka masuk. Suasana sempat riuh. Teriakan dan bunyi berderak pintu kaca MPP terdengar.

Belum lagi, sebagian guru memukul-mukulkan payung, tas dan benda yang dibawa ke kaca MPP. Botol air mineral juga tampak melayang ke arah petugas Satpol PP yang menjaga pintu MPP.

Para guru besertifikasi menolak keputusan Wali Kota Pekanbaru Firdaus menghapus tunjangan perbaikan penghasilan alias TPP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News