Terinspirasi 7 Restoran Tionghoa, Vision+ Garap Dokumenter Kuliner
Selain itu, Zack Lee juga langsung berperan sebagai pembawa acara bersama Tirta Lie yang merupakan seorang pakar kuliner Indonesia.
Series pertama Vision+ yang mengambil tema kuliner itu juga melibatkan nama pakar kuliner lainnya seperti William Wongso dan Pakumala Joehana selaku narasumber.
“Once Upon a Time in Chinatown akan membawa penontonnya bernostalgia akan kilas-kilas sejarah, kultur dan budaya Tionghoa yang melekat dari sebuah sajian makanan," kata Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+, Senin (27/9).
Sheila Timothy mengatakan Once Upon a Time in Chinatown adalah sebuah berkat.
Sebab, dia merasa dipertemukan dengan banyak sekali narasumber yang begitu menarik.
"Ide awal yang hanya ingin mengangkat budaya dan kuliner akhirnya berkembang menjadi suatu karya yang sangat hangat dan penuh inspirasi. Ditambah dengan visual, music dan sound design yang sangat cantik," jelas Lala, sapaannya.
Menjadi host dan sutradara, Zack Lee merasa sangat bangga.
Dia mengaku tersentuh secara personal dan sentimental ketika proses penggarapan.
Layanan streaming Vision+ merilis sebuah tayangan orisinal berjudul Once Upon a Time in Chinatown.
- Eksplorasi Kuliner Indonesia Bersama Sarirasa Catering dan Balenusa
- Bertema Masa Lalu, 1920 Lounge & Bar Gelar Kompetisi Busana Zaman Dulu
- RUMI Garap Film Dokumenter 'Pilihan' Tentang Pekerja Migran
- Daftar Program MNC Media Entertainment yang Siap Menghibur Penonton
- UMKM Binaan BRI jadi Kuliner Rekomendasi Pemudik di Pekalongan
- Jadi Pilihan Food Vlogger Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional