Terinspirasi Kisah Anaknya Berjuang Melawan Leukemia

Terinspirasi Kisah Anaknya Berjuang Melawan Leukemia
PEDULI KANKER: Ketua Yayasan Anyo Indonesia (YAI) Pinta Manulang-Panggabean ditemui di kantor YAI di Jakarta (16/5/2013) Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPNN
Perempuan kelahiran Jakarta 50 tahun silam itu menuturkan, Rumah Anyo sama sekali tidak menjalankan fungsi layanan medis kepada para tamu. Rumah itu hanya menampung sementara para penderita kanker, khususnya anak-anak, yang sedang menjalani terapi di Jakarta.

 

"Misi kami menampung para pasien kanker adalah ingin membantu meringankan beban keluarga pasien selama berobat di Jakarta," ujar dia.

 

Karena itu, dirinya tidak menarik ongkos menginap seperti di hotel atau penginapan lain yang harganya bisa ratusan ribu sampai jutaan rupiah semalam. Rumah Anyo hanya menarik "iuran kebersihan" Rp 5.000 (lima ribu rupiah) per hari. Uang itu memang hanya untuk ongkos menyapu lantai dan mengganti seprai.

 

"Kasihan keluarga pasien. Sudah capek fisik karena harus ke Jakarta membawa anak mereka yang sakit, juga capek psikis. Mereka masih harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengobati anaknya," paparnya.

 

Fasilitas medis untuk penderita kanker masih terbatas di Indonesia. Padahal, jumlah penderitanya cukup banyak. Pinta Manullang-Panggabean dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News