Terjunkan Mahasiswa Tingkat Akhir Praktik Mengajar di SMK

Atasi Kelangkaan Guru Produktif

Terjunkan Mahasiswa Tingkat Akhir Praktik Mengajar di SMK
Terjunkan Mahasiswa Tingkat Akhir Praktik Mengajar di SMK
Kemdikbud sendiri sebenarnya telah menghitung jumlah kekurangan guru produktif untuk SMK. Untuk itu kementerian yang dipimpin Muhammad Nuh itu telah meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menambah kuota rekrutmen guru SMK.

Namun masih ada persoalan yang dihadapi, karena pemerintah memiliki keterbatasan dana untuk membiayai rekrutmen guru SMK. "Tahun ini dari 800 orang, kami hanya mendapat 200-an. Sisanya untuk guru SD, guru kelas. Kalau tidak ditambah, kekurangan guru SMK itu akan sulit tertutup," jelasnya.

Unsuk menyiasatinya, Kemdikbud akan menerjunkan 400 mahasiswa dari Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK), agar melakukan praktik mengajar di SMK yang kekurangan guru produktif. Program tersebut akan mulai dilakukan pada akhir tahun ini.

Surya berharap program tersebut dapat memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK. Akhir tahun ini melalui dana APBN, Kemdikbud akan menerjunkan 400 mahasiswa semester tujuh yang tertunjuk dari LPTK ke SMK-SMK yang membutuhkan gur produktif. "Program ini rencananya akan berkesinambungan setiap tahunnya," pungkasnya. (fat/jpnn)

JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia ternyata masih minim guru-guru yang produktif. Untuk mengatasinya, Kementerian Pendidikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News