Festival Kora-Kora Jadi Momentum bagi Ternate

Festival Kora-Kora Jadi Momentum bagi Ternate
Festival Kora-Kora di Ternate. Foto: istimewa

Lokasi benteng berada di pusat kota Ternate, tepatnya di Jalan Hasan Boesoeri, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah.

Empat abad lalu, Benteng Oranje salah satu titik tersibuk di Pulau Ternate karena menjadi markas besar VOC di Hindia Belanda. Sampai tahun 1619, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen memindahkan markas ke Batavia.

Kemudian terdapat Benteng Tolukko. Benteng tersebut memiliki panorama indah, karena menghadap ke arah Pulau Tidore dengan latar belakang Gunung Gamalama . Pada tahun 1540, Panglima Portugis Francisco Serao membangun Benteng

Benteng ini digunakan sebagai pertahanan Portugis dalam menguasai rempah-rempah serta mendominasi di antara bangsa Eropa lain. Pada 1610, benteng diambil alih oleh Belanda, kemudian direnovasi oleh Pieter Both.

Kaya dengan khazanah ilmu sejarah, Ternate memiliki keindahan alam mempesona. Terletak di wilayah segitiga karang dunia (coral triangle) dengan keanekaragaman hayati tinggi.

Meskipun termasuk pulau kecil, Ternate masuk dalam gugusan gunung berapi aktif (ring of fire) di mana Gunung Gamalama menjadi landmark kota Seribu Benteng ini.

Selain Gunung Gamalama, Ternate memiliki dua pulau eksotik, bahkan masuk dalam jajaran elite destinasi wisata di nusantara.

Pemerintah melalui Bank Indonesia sempat mengabadikan dua pulau di Ternate Pulau Maitara dan Pulau Tidore sebagai lukisan di mata uang pecahan Rp 1000.

Festival Kora-Kora menjadi momentum bagi Ternate merilis branding pariwisata baru Enjoy Ternate 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News