Ternyata Ini Pembicaraan Cak Imin dengan Jokowi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar akhirnya membuka agenda pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 25 Juni lalu. Politikus yang dikenal dengan sapaan Cak Imin itu mengungkapkan, maksudnya menemui Jokowi adalah untuk memberi saran tentang politik anggaran.
Muhaimin mengatakan, PKB merupakan partai yang saat ini menjadi bagian pemerintahan Jokowi. Karenanya, PKB juga merasa wajib menjadikan pemerintahan berjalan baik sesuai keinginan masyarakat.
“Jadi, kondisi apapun yang terjadi pada masyarakat sangat dirasakan sekali oleh PKB. Makanya sewaktu saya menghadap ke Presiden Jokowi, saya minta politik anggaran diperbaiki,” katanya saat buka puasa bersama eartadan di DPP PKB di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/7).
Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu menambahkan, PKB punya kewajiban untuk memberi solusi atas permasalahan bangsa. Karenanya, Cak Imin akan segera mengumpulkan menteri-menteri dan kepala daerah dari PKB untuk menginventarisir masalah yang dihawapi masyarakat dan mencarikan solusinya.
Selain itu Muhaimin menegaskan, setiap negarawan harus memiliki kepedulian pada kondisi dan krisis. Dengan demikian, negarawan juga langsung bertindak cekatan untuk mencari solusi atas masalah yang ada. “Dan PKB harus berusaha keras menemukan solusi terbaik bagi bangsa ini,” tandasnya.(jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar akhirnya membuka agenda pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Ketua Forum Honorer Bersuara Lantang, Menolak jadi PPPK Paruh Waktu
- BSKDN Kemendagri & Taspen Life Teken Komitmen Perlindungan Sosial bagi ASN
- Honorer 8 Tahun Bekerja Ikut Seleksi PPPK, Dicoret gegara Tergiur Uang Haram
- Persaingan Ketat Seleksi PPPK Tahap 2, Ini Datanya, Tetap Semangat ya
- Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI, Komnas HAM: Maksudnya Apa?