Ternyata Ini Tujuan Ditjen Hortikultura Siapkan Program Lebih Efektif

Ternyata Ini Tujuan Ditjen Hortikultura Siapkan Program Lebih Efektif
Ditjen Hortikultura mengadakan workshop Pemantapan RKAKL PAGU Tahun Anggaran 2024. Foto: dok Holtikultura

jpnn.com, JAKARTA - Ditjen Hortikultura mengadakan workshop Pemantapan RKAKL PAGU Tahun Anggaran 2024.

Kegiatan yang berlangsung 2-4 Oktober 2023 ini dihadiri oleh Dinas Pertanian 34 provinsi untuk mensinergiskan program pusat dan daerah.

Tak hanya menetapkan kegiatan besar hortikultura, juga termasuk merancang kegiatan teknis dengan menerapkan rambu-rambu pelaksanaan berdasarkan ketersediaan anggaran.

"Pelaksanaan program kegiatan 2024 diharapkan semakin mantap. Dinamika perencanaan ini selalu di-update sesuai kondisi. Dengan perencanaan yang baik, kami mampu meminimalisir kegagalan karena berfungsi sebagai lokomotif. Jika perencanaan terlaksana dengan baik maka artinya 50 persen pekerjaan telah selesai dilaksanakan dengan baik," ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule, Senin (2/10).

Hal berbeda pada 2024 nantinya, lanjut Taufiq, kegiatan perbenihan yang terdiri dari benih dan saprodi akan melekat pada direktorat teknis.

Besaran biaya komponen utama sebesar 93-94 persen berasal dari total anggaran per rincian output (RO) dan komponen biaya pendukung terhadap total biaya keluaran barang infrastruktur sebesar 6 persen.

Batasan besaran biaya pendukung terhadap total biaya keluaran (output) barang non infrastruktur sebesar 7 persen.

“Pada 2024 nanti beberapa produksi komoditas strategis ditargetkan naik. Di antaranya cabai pada 2023 ditargetkan mencapai 3 juta ton, bawang merah 1,74 juta ton, bawang putih 45,91 ribu ton, kentang 1,41 juta ton, pisang 8,93 juta ton, manggis 288,4 ribu ton, durian 1,36 juta ton, anggrek 21,4 juta tangkai, krisan 441 juta tangkai dan jahe 209 ribu ton,” papar Taufiq.

Ditjen Hortikultura mengadakan workshop Pemantapan RKAKL PAGU Tahun Anggaran 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News