Ternyata Ini yang Bikin Korsel Was-was Saat Kapal Selam Korut Menghilang

Ternyata Ini yang Bikin Korsel Was-was Saat Kapal Selam Korut Menghilang
Ilustrasi. Vincentius Widi for JPNN.com

jpnn.com - HILANGNYA sekitar 70 persen kapal selam Korea Utara dari pantauan radar membuat pihak Korea Selatan was-was. Bukan tanpa alasan Korsel merasa khawatir. Sebab, Pyongyang masuk daftar pemilik armada kapal selam terbesar di dunia. Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu punya 77 kapal selam, sedangkan Korsel hanya 10. 

Bukan hanya itu. Pada 2010 pesawat tempur milik Seoul pernah diserang sehingga 46 nyawa melayang. Saat itu Korsel menuding kapal selam Korut meluncurkan rudal ke arah pesawat tempur mereka. Pyongyang tentu saja menolak mentah-mentah tudingan tersebut. 

Pergerakan kapal selam dalam jumlah besar seperti saat ini tentu saja membuat Korsel waswas karena tragedi 2010 tersebut bisa terulang.
 
Situasi kian panas saat kantor berita milik Korut menyatakan bahwa sejuta penduduk siap menjadi relawan perang. Mereka akan membantu pertahanan Korut jika pertempuran akhirnya pecah. 
 
''Pemuda di seluruh Republik Rakyat Demokratik Korea (Korut, Red) unjuk diri maju berperang untuk mempertahankan negara dengan seluruh keyakinan mereka,'' ujar tayangan televisi milik kantor berita pusat Korea. "Mereka akan memusnahkan musuh-musuh kami," sambung tayangan tersebut. 
 
Ketegangan antara dua negara itu berawal dari ledakan ranjau darat yang membuat luka parah dua prajurit Korsel pada awal bulan ini. 

Korsel tentu saja menuduh Korut sebagai dalangnya. Pada 10 Agustus mereka mengaktifkan lagi alat propaganda berupa pengeras suara yang berada di perbatasan. 

Berbagai berita dan komentar buruk terhadap Korut mulai meluncur dan membuat Pyongyang berang. Kamis lalu (19/8) kedua negara saling serang dengan intensitas terbesar sepanjang beberapa tahun belakangan ini. Meski, serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. (Reuters/AFP/Sky News/sha/c10/tia)

HILANGNYA sekitar 70 persen kapal selam Korea Utara dari pantauan radar membuat pihak Korea Selatan was-was. Bukan tanpa alasan Korsel merasa khawatir.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News