Ternyata, 'Kampung 35 Mortir' di Tasik adalah Tempat Sejarah Kelam

Ternyata, 'Kampung 35 Mortir' di Tasik adalah Tempat Sejarah Kelam
Tim dari Polda Jawa Barat mengevakuasi mortir di Kampung Cisalam, Tasikmalaya. Foto: dok/Radar Tasikmalaya

jpnn.com, TASIKMALAYA - Penemuan 35 mortir di Kampung Cisalam RT 02 RW 01 Desa Pasirpanjang Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sudah menggegerkan warga setempat bahkan, daerah di sekitarnya.

Namun usut punya usut...wilayah tersebut ternyata merupakan tempat bersejarah. 

Ya, Kampung Cisalam dan sekitarnya merupakan lokasi penyerangan dan pembakaran rumah warga oleh pasukan Darul Islam (DI) pada tahun 1953.

Hal ini diungkapkan oleh Kasman (70), saksi hidup sejarah kelam di daerah tersebut. Menurut dia, mortir yang ditemukan itu kemungkinan adalah sisa-sisa penyerangan DI. 

"Karena dulu kan kawasan ini wilayah penyerangan dan pembantaian oleh DI. Rumah-rumah dibakar dan banyak warga tewas menjadi korban," kenangnya seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya, Minggu (24/1).

Dia menceritakan sekitar 200 meter dari lokasi penemuan mortir, dulu terdapat Pos Batalion 323. Menurutnya, sisa peninggalannya juga masih ada, seperti bangunan dan benteng-benteng pos.

Penyerangan DI itu dilakukan, kata dia, kemungkinan karena menganggap bahwa warga di lingkungan Pos Batalion itu adalah musuhnya. "Mungkin akibat ada pos, jadi warga menjadi target penyerangannya," ujar Kasman.

Namun meski menjadi tempat pembantaian oleh DI, kata Kasman, di daerahnya itu tidak pernah didirikan posko DI. (yfi/adk/jpnn)


Penemuan 35 mortir di Kampung Cisalam RT 02 RW 01 Desa Pasirpanjang Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat sudah menggegerkan warga.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News