Ternyata Sudah Sebegini Pendaftar Cagub DKI dari PDIP
Ia mencontohkan, jika rakyat DKI menginginkan gubernur yang humanis dan getol membuka ruang publik dengan membuat taman, maka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memenuhi kriteria itu. Bahkan figur yang bukan kader PDIP pun punya peluang untuk diusung.
"Bu Risma dulu juga bukan kader saat dimajukan di pilkada Surabaya. Tapi Bu Mega melakukan pengamatan dan berdasarkan pengalaman maupun instuisi politik beliau, maka (Risma, red) dimajukan," tegasnya.
Saat ditanya apakah kedekatan Megawati dan Tri Rismaharini akhir-akhir ini sebagai sinyal bahwa PDIP bakal memboyong wali kota Surabaya itu untuk pilkada DKI, Hasto langsung menyodorkan jawaban diplomatis. “Soal kemesraan Bu Mega dan Bu Risma ya memang hubungan politik juga dibangun dari hubungan impersonal,” kilahnya.
Ia menambahkan, Megawati dan Risma justru mendiskusikan banyak hal dan bukan sekadar pilkada DKI saja. Sebab, diskusi itu juga untuk membangun gagasan-gagasan besar bagi seluruh daerah di Indonesia.
Hasto mencontohkan, dalam diskusi itu Risma mengaku dihubungi Bupati Samosir yang meminta bantuan untuk mengembangkan Danau Toba. “ Dan Bu Mega langsung memerintahkan Bu Risma membantu Bupati Samosir mengembangkan Danau Toba sebagai geopark,” tuturnya.(ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Gerindra Menghormati Sikap Ganjar Pranowo Menjadi Oposisi
- Habiburokhman Gerindra: Kalau Itu Pilihan Pak Ganjar, Kami Tidak Akan Menghalangi
- Kuasa Hukum Irman Gusman Yakin Permohonan PSU akan Dikabulkan MK, Ini Alasannya
- Pendaftaran Balon Bupati Garut Sudah Dibuka
- Begini Sikap Gerindra Terhadap Pilihan Ganjar Menjadi Oposisi