Ternyata Sulit Mencari Industri yang Bisa Memproduksi Hasil Inovasi COVID-19

Ternyata Sulit Mencari Industri yang Bisa Memproduksi Hasil Inovasi COVID-19
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat Pengumuman Penerima Proposal Tahap II yang direkomendasikan mendapatkan pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19. Foto: tangkapan layar/mesya

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengeluhkan sulitnya mencari mitra industri kesehatan dalam negeri berskala besar dalam memproduksi hasil riset inovasi terkait penanganan pandemi COVID-19.

Padahal, hasil riset inovasi terkait COVID-19 ini sangat dibutuhkan masyarakat.

"Kami harus terus bekerja sama dengan industri yang dipilih karena kebanyakan mitra kita ini belum berpengalaman terutama untuk alat kesehatan yang kita tahu Indonesia sangat bergantung kepada impor sekitar 90 persen lebih dalam kesehatan. Kami masih sulit mencari industri kesehatan skala besar sehingga sulit memproduksi prototipe riset inovasi COVID-19 ini," tutur Menteri Bambang dalam Pengumuman Penetapan Penerima Proposal Tahap II yang direkomendasikan mendapatkan dukungan pendanaan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 secara virtual, Jumat (10/7).

Dia mencontohkan rapid test yang dihasilkan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 sudah bisa dikembangkan tetapi kapasitas industri masih terbatas.

Tidak mudah juga mencari mitra industri yang mau membangun rapid test dalam skala besar karena pengusaha harus melakukan investasi baru dan sebelumnya belum pernah dilakukan.

Untuk itu, lanjutnya, kolaborasi antara peneliti, industri, dan pemerintah harus terus diperkuat. Para peneliti dan industri harus mulai bekerja sama dalam menghasilkan inovasi.

Ketika kolaborasi ini sudah terjalin akan dihasilkan produk apa yang dibutuhkan masyarakat dipahami peneliti. Apa yang dibutuhkan peneliti dipahami industri.

Kemudian ditopang pemerintah selaku fasilitator. Dari sini bisa dipahami tentang triple helix.

Bambang Brodjonegoro mengatakan, hasil riset inovasi terkait COVID-19 ini sangat dibutuhkan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News