Ternyata Sulit Mencari Industri yang Bisa Memproduksi Hasil Inovasi COVID-19

"Mudah-mudahan partisipasi industri dalam triple helix riset inovasi COVID-19 ini bisa mempercepat proses hilirisasi dan distribusi hasil penelitian ini kepada masyarakat," ucapnya.
Sinergi ini, kata Bambang, sebaiknya bisa lintas bidang. Kolaborasi antar universitas, universitas dengan lembaga.
Karena pada tahap pertama Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 bisa membuktikan menghasilkan produk inovasi yang dibutuhkan masyarakat.
Tahap kedua riset inovasi COVID-19 ini diharapkan Menteri Bambang bisa melengkapi yang belum dilakukan (peneliti tahap pertama). Karena ternyata makin banyak yang terinfeksi.
"Mudah-mudahan tahap dua ini bisa menghasilkan suplemen untuk COVID-19, obat penyembuhan pasien Corona, terapi stem cell dan lainnya, Juga alat kesehatan salah satunya bahan untuk rapid test dalam negeri dan reagen yang masih tergantung impor," tandasnya. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Bambang Brodjonegoro mengatakan, hasil riset inovasi terkait COVID-19 ini sangat dibutuhkan masyarakat.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- FH UKI dan Universitas Sevilla Jalin Kerja Sama di Bidang Riset dan Akademis
- Wamen Diktisaintek Dukung Langkah Atma Jaya Menuju Universitas Berbasis Riset
- Australia & Indonesia Siapkan Anggaran Rp 40 Miliar untuk Riset Transisi Energi Berkelanjutan
- Ibas Sebut Penguatan Riset dan Pendidikan di Indonesia Harus Diperkuat
- AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi