Ternyata, Walikota Perempuan Pertama di Indonesia Seorang Jurnalis

Ternyata, Walikota Perempuan Pertama di Indonesia Seorang Jurnalis
Demontrasi menentang penangkapan Gubernur Sulawesi Sam Ratulangie oleh Belanda, 1946. Seorang jurnalis yang terlibat aktif memprotes Belanda pada masa itu bernama Salawati Daud. Foto: Public Domain.

Wartawan

Tidak banyak informasi yang menjelaskan latar belakang Salawati Daud. Yang orang tahu, dia punya nama asli Charlotte Salawati. Dari mana asalnya? Hanya sedikit yang tahu.

Satu di antaranya, Nani Nurani Affandi, penyanyi Istana idola Bung Karno. "Beliau (Salawati Daud--red) asli dari Sangir," kenangnya dalam buku Penyanyi Istana.

Nama Salawati Daud mulai berkibar seiring dengan terbitnya Surat Kabar Wanita (1945-1949) di Makassar.

"Tema-tema yang diangkat dalam surat kabar tersebut, selain mengenai masalah perempuan juga mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan politik dan kebudayaan," termuat dalam Republik Indonesia Provinsi Sulawesi, Makassar, terbitan Kementerian Penerangan, 1953.

Sepanjang 1945-1949, dua kali ia menjadi pemimpin redaksi di koran beroplah 1000-an yang terbit dua kali sebulan tersebut.

"Di samping memimpin SK Wanita, Salawati Daud juga menjabat sebagai pemimpin redaksi SK Bersatu pada tahun 1953," tulis Anwar Arifin dalam Pers dan Dinamika Politik di Makassar (1945-1966), disertasi Universitas Hasanuddin, Ujungpandang, 1990.

Surat Kabar Bersatu terbit sepekan sekali. Jumlah oplah yang beredar, menurut Anwar, sekitar 2000-an.

SALAWATI DAUD tokoh penting di Sulawesi. Bahkan di negeri ini. Ia pucuk pimpinan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan walikota perempuan pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News