Teroris Bajak Laut

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Teroris Bajak Laut
Ilustrasi Densus 88. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di mata Chomsky organisasi teror terbesar dunia adalah Partai Republik Amerika.

Amerika mengeklaim diri sebagai kampiun demokrasi dan mendukung pelaksanaan demokrasi di seluruh dunia. Chomsky tidak percaya dengan klaim itu. Menurut Chomsky, Amerika mendukung demokrasi di seluruh dunia selama berkesesuaian dengan kepentingan geopolitiknya.

Amerika tidak akan membiarkan pemilihan demokratis memenangkan rezim yang bakal mengancam dominasi dan hegemoninya.

Hasil pemilihan umum di Mesir yang memenangkan Ikhwanul Muslimin dibatalkan. Pun pula pemilihan umum di Palestina yang tidak memperbolehkan Hamas ambil bagian.

Kemenangan partai Islam FIS di Aljazair juga dibatalkan oleh kudeta tentara yang mendapat dukungan Amerika. Operasi yang sama dilakukan Amerika untuk menggulingkan rezim demokratis hasil pemilu di Iran, Guatemala, Chile.

Chomsky adalah seorang profesor linguistik. Dia melihat kebijakan dalam negeri dan luar negeri Amerika dari sudut pandang dekonstruksi bahasa (linguistic deconstruction). Apa yang secara formal dikatakan oleh Amerika didekonstruksikan oleh Chomsky sehingga yang terjadi adalah sebaliknya.

Amerika mengeklaim diri sebagai kampiun demokrasi. Namun, di mata Chomsky Amerika justru dianggap sebagai ‘’failed state’’ atau negara gagal. Umumnya label negara gagal itu menempel pada negara-negara miskin atau negara-negara yang disebut pariah seperti Korea Utara atau Kuba.

Namun, di mata Chomsky justru Amerika adalah contoh negara gagal terbesar di dunia.

Si bajak laut balik bertanya, mengapa kamu mengacau keamanan di seluruh dunia dan disebut kaisar?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News