Terorisme Lumayan, Korupsi Nanti Dulu

Terorisme Lumayan, Korupsi Nanti Dulu
Terorisme Lumayan, Korupsi Nanti Dulu
"Prosedurnya berjalan baik, bertahap dan sistematis," kata Wawan yang juga menjadi dosen tamu di UI dan ITB itu. Rangkaian pengungkapan Densus 88 Mabes Polri bahkan bisa masif hingga jejaring Dulmatin dan jejaring kelompok teroris di Aceh bisa diungkap.

 

Kepercayaan publik pada Polri sempat drop pada titik terendah saat polisi memenjarakan dua pimpinan KPK Bibit Samat Riyanto dan  Chandra Hamzah, Oktober 2009. Keduanya dituding terlibat perkara suap.

 

Kekuatan facebookers berhasil mendesak SBY membentuk tim delapan untuk menginvestigasi kasus ini. Lantas muncullah sosok Ang Tju Nek alias Anggodo Widjojo. Masyarakat semakin tidak percaya pada polisi saat Mahkamah Konstitusi memperdengarkan rekaman pembicaraan Anggodo dengan sejumlah pejabat November 2009. Akhirnya, Bibit dan Chandra berhasil bebas dan kembali aktif.

 

Salah satu pengacara Bibit, Ahmad Rivai menilai bulan-bulan September- Desember 2009 benar-benar merupakan perjuangan anti korupsi. ?Akhirnya terbukti, kekuatan anti korupsi unggul ,? kata Rivai kemarin.

 

JAKARTA - Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, kepemimpinan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri benar-benar diuji publik. Bertubi-tubi masalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News