Terowongan Kembar

Oleh: Dahlan Iskan

Terowongan Kembar
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di Sumedang juga masih ada peninggalan lain: kuda Renggong. Yakni kuda yang bisa menari-nari. Anak yang mau disunat biasanya diarak dengan kuda yang dihias bak pengantin.

Juga masih ada peninggalan lagu kuno: Tarawangsa. Lagu melodi yang mistis. Karuhun. Masih dilestarikan di Desa Rancakalong. Kini mudah ke desa itu. Lewat tol. Exit di Pamulihan. Kalau dari arah Bandung exit tersebut setelah exit Jatinangor. Persis sebelum terowongan kembar.

Sesekali Anda ke situ. Sekalian siapa tahu Anda ingin menyantet salah satu perusuh Disway.

Jalan Tol Cisumdawu mungkin akan mengubah semua itu. Termasuk mengubah adat ini: tiap bulan Maulud orang Sumedang berduyun-duyun ke petilasan Mahapatih Jaya Perkasa di Dayeuh Luhur, Cikoneng.

Peziarah tidak boleh pakai baju batik. Itu dianggap berbau Cirebon.

Sumedang sudah punya jalan tol. Akan membawa kemakmuran atau menambah perantauan. (*)


Berita Selanjutnya:
Testosteron Prostat

AKHIRNYA saya lewat jalan tol baru di Jawa Barat ini: Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Dari Cileunyi ke Kertajati. Lewat sebelah gunung Tampomas.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News