Terpuruk Karena Pandemi, 2 UMKM di Bali Ini Berhasil Bangkit Berkat Go Digital

Terpuruk Karena Pandemi, 2 UMKM di Bali Ini Berhasil Bangkit Berkat Go Digital
Sudah saatnya UMKM lokal go digital. Ilustrasi belanja online. Foto: Pixabay

jpnn.com, BALI - Berbagai usaha di Bali juga tak luput dari imbas pandemi COVID-19, termasuk restoran, toko oleh-oleh serta berbagai usaha lainnya seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Banyak dari mereka yang terpaksa menutup usahanya dan bahkan gulung tikar selama pandemi.

Dua contoh UMKM di Bali yang berhasil bangkit dari keterpurukan yakni IniTempe dan Grande Granola, lantaran memanfaatkan platform digital guna menjangkau lebih banyak pembeli.

Pemilik IniTempe, Beni Santoso, baru mulai mengenal dan memanfaatkan platform digital saat pandemi pada 2020, setelah sebelumnya hanya menjual produk tempenya secara offline ke berbagai restoran di Bali.

Setelah beralih ke online, dengan perjuangan dari nol mempelajari teknologi, IniTempe mulai menyasar pasar lokal dengan memasarkan produknya ke luar pulau Bali melalui e-commerce.

"Saya memutuskan untuk jualan online. Berkat go digital saya malah bisa ekspansi bisnis ke kota dan pulau lain. Walaupun di tengah pandemi, IniTempe tidak melakukan PHK. Wisatawan lokal pun jadi tahu soal IniTempe," jelas Beni.

Kini, produk IniTempe dipasarkan sangat beragam, yang tadinya hanya menjual tempe segar, sekarang IniTempe mulai menawarkan berbagai jenis produk olahan berbahan dasar tempe seperti cokelat tempe, keripik tempe, dan lainnya.

Dalam proses produksinya, IniTempe pun tetap fokus untuk ‘go local’ dengan menggunakan kedelai yang berasal dari petani lokal serta turut memberdayakan perempuan lokal.

Omzet UMKM di Bali kini bisa mencapai jutaan setelah menerapkan go digital, untuk pemasaran produk mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News