Tersangka Korupsi di Chevron Masih Dibiarkan Keluyuran
Kejaksaan Belum Lakukan Pencegahan
Rabu, 28 Maret 2012 – 19:29 WIB
JAKARTA - Tujuh tersangka kasus korupsi bioremediasi di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), hingga kini masih bebas bepergian ke luar negeri. Hal ini bisa terjadi karena kejaksaan merasa belum perlu meminta Imigrasi melakukan pencegahan terhadap para tersangka.
"Belum ada permintaan (pencegahan)," kata Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) Edwin Pamimpin Situmorang, Rabu (28/3). Bagian Intelijen adalah pihak yang berwenang mengajukan pencegahan atau pencekalan (cekal) seorang tersangka atau saksi ke Ditjen Imigrasi.
Permintaan diajukan oleh penyidik, dalam hal ini Bagian Pidana Khusus (Pidsus).
Dalam kasus tersebut, lima dari 7 tersangka yang berasal dari Chevron adalah Endah Rubiyanti (ER), Widodo (WD), Kukuh (KK), Alexiat Tirtawidjaja (AT) dan Bachtiar Abdul Fatah (BAF). Dua tersangka lain adalah dari perusahaan swasta lainnya yaitu Ricky Prematuri (RP) selaku Direktur perusahaan kontraktor PT GPI dan Herlan (HL) selaku Direktur PT Sumigita Jaya.
Pernyataan JAM Intel ini bertolak belakang dengan keterangan Jaksa Agung Basrief Arief saat berkunjung ke Pekanbaru, Riau pada Senin (36/3) lalu. Menurut Basrief saat itu, ketujuhnya sudah dicegah. Sehari kemudian (Selasa), Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Adi Toegarisman juga mengatakan pencegahan tengah diproses.
JAKARTA - Tujuh tersangka kasus korupsi bioremediasi di PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), hingga kini masih bebas bepergian ke luar negeri. Hal
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan