Tersangka Penggelapan Digunduli dan Drop, Keluarga Protes Pengawasan Rutan Polda Papua

Pieter menerangkan perihal kasus yang ditanganinya, di mana tersangka A menjalani kerja sama dengan pelapor untuk pembangunan rumah, tetapi pemutusan di tengah jalan.
"Perkara yang menjerat A, kami menilai adalah utang piutang, bahkan uangnya sudah dibalikin. Lima puluh persen sesuai perjanjian dan ini masuk kasus perdata," terangnya.
Sementara itu istri tersangka, S cukup menyayangkan hal yang dialami sang suami saat menjalani penahanan di Rutan Polda Papua.
Dirinya mempertanyakan apakah perlakuan yang dialami sang suami betul-betul prosedur yang ada di Kepolisian selama ini atau bukan.
"Suami saya dibotakin, apakah itu memang S.O.P seperti yang dijelaskan oleh petugas. Karena hal itu, suami saya drop dan linglung ketika diajak berkomunikasi, bahkan suami saya hanya menangis, karena hal yang dialaminya sejak penahanan pada Rabu (28/10) malam, " jelaskan.
Sang istri yang enggan menyebutkan nama itu, pun meminta agar adanya perhatian dari pimpinan Polda Papua, perihal apa yang dialami sang suami.
"Saya orang awam yang tidak tahu hukum, tetapi saya minta keadilan dan kepastian hukum," harapan wanita dua orang anak ini. (mcr30/jpnn)
Tidak terima mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan saat ditahan di Polda Papua, keluarga protes karena suami dibotakin.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM